SOLOPOS.COM - Pentas wayang online Ki Cahyo Kuntadi (Istimewa/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, Karanganyar -- Dalang asal Jaten, Karanganyar, Ki Cahyo Kuntadi menampikan lakon Rama Tambak dengan durasi hampir 3,5 jam dalam pentas wayang online yang hanya melibatkan empat orang, Sabtu (25/4/2020).

Umumnya pentas wayang kulit melibatkan banyak orang. Mulai dari dalang, bebarapa pesinden, hingga para pemain gamelan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di tengah pandemi corona keramaian pentas wayang semacam itu tak bisa dilaksanakan. Namun, Ki Cahyo Kuntadi berhasil mementaskan wayang dengan formasi satu dalang, satu pesinden, satu pengendang, dan pemain keyboard. Pentas wayang online ini tetap gayeng ditandai dengan banyaknya pengguna Internet yang menontonnya.

Kabar Duka: Erwin Mantan Bassist Dewa 19 Meninggal

Pentas wayang elektrik peduli kemanusiaan terdampak corona virus (Covid-19) jilid 4 ini disiarkan langsung pada channel Youtube Kuntadi Channel.

Meski hanya melibatkan empat orang, pentas wayang online tersebut ditonton lebih dari 11.000 kali. Pentas ini juga diramaikan komentar ribuan pengguna Internet.

Seperti pentas pada umumnya, Kuntadi memulai pakeliran wayang padet dengan iringan keyboard tersebut dengan suara ricikan gamelan pembuka, pentas inti, kemudian penutup.

Solopos Hari Ini: Pasien Corona Sembuh Disambut Pejabat

Kisah tentang perjuangan tokoh wayang Rama membangun tanggul penyeberangan untuk menemui Sinta yang diculik Rahwana tersebut dibawakan apik secara online oleh sang dalang yang juga pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Di beberapa segmen, Kuntadi tak lupa menyisipi pesan-pesan tentang perlindungan diri agar terhindar dari Covid-19. Termasuk pesan peduli sesama di tengah wabah besar yang melanda dunia ini.

Kabar Baik! Golongan Ini Dapat Listrik Gratis Selama 6 Bulan dari PLN

Pentas untuk Galang Donasi

Pada Sabtu (2/5/2020) Kuntadi bakal meneruskan serial selanjutnya dari kisah Rama Sinta dan Kumbakarna tersebut. “Mulai pekan kemarin saya sudah membuat urutan cerita. Jadi besok penonton yang melihat di Youtube enggak ketinggalan cerita,” terang dia saat diwawancara Solopos.com, Jumat (1/5/2020).

Wayang streaming dengan iringan keyboard dan satu pesinden ini digelar sepekan sekali setiap Sabtu malam. Penonton bisa menyaksikan sambil berkomentar dan memberikan sumbangan.

Round Up Situasi Terakhir Covid-19 Solo: Positif Tetap 22 Orang, Sembuh Tambah 3

Apresiasi penonton pentas wayang online, menurut Kuntadi, melebih ekspektasi. Sampai hari pentas wayang online itu berhasil mengumpulkan lebih dari Rp104 juta donasi. Sumbangan berasal dari penonton di berbagai daerah di Indonesia.

Menurut dia, hasil penggalangan dana melalui pentas wayang online ini sudah disalurkan kepada para seniman tradisi yang tak bisa manggung karena Covid-19. Jangkauannya, wilayah Soloraya dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya