Soloraya
Selasa, 8 Maret 2022 - 21:12 WIB

Penuhi Response Time, Damkar Klaten Butuh Penambahan Pos di Delanggu

Ponco Suseno  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Satpol PP Klaten memadamkan kobaran api di PT Pracetak Indonesia di Dukuh Meger Baru, Desa Meger, Kecamatan Ceper, Kamis (3/2/2022). (Istimewa/Dokumentasi Damkar Satpol PP Klaten)

Solopos.com, KLATEN—Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten membutuhkan penambahan pos guna memenuhi response time saat memadamkan musibah kebakaran di kawasan pinggiran. Setidaknya, Damkar Klaten perlu menambah satu pos di kawasan Delanggu guna memberikan pelayanan yang cepat saat terjadi musibah kebakaran di kawasan setempat dan sekitarnya.

Sub Koordinator Pemadaman, Penyelamatan, dan Evakuasi Bidang Damkar Satpol PP Klaten, Sumino, mengatakan timnya selalu berusaha memenuhi response time saat memadamkan kobaran api. Saat memadamkan kobaran api berjarak 7,5 kilometer dari markas Damkar Klaten di Jalan Mayor Kusmanto No 109 Klaten harus ditempuh maksimal 15 menit.

Advertisement

Dalam tempo tersebut, diusahakan tim Damkar Klaten harus sudah tiba di tempat kejadian kebakaran.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-103, Damkar Klaten Justru Ditinggal 2 Anggota Senior

Advertisement

Baca Juga: Rayakan HUT ke-103, Damkar Klaten Justru Ditinggal 2 Anggota Senior

“Idealnya seperti itu. Jarak 7,5 kilometer harus bisa ditempuh di bawah 15 menit. Cuman, di beberapa kejadian, kami belum bisa memenuhi response time itu. Kendalanya, di antaranya jarak yang lebih jauh dan arus lalu lintas di Jalan Solo-Jogja sering padat. Makanya, kami butuh penambahan pos di waktu mendatang. Tujuannya agar response time tadi selalu terpenuhi,” kata Sumino, kepada Solopos.com, Selasa (8/3/2022).

Sumino mengatakan warga yang melapor terjadinya musibah kebakaran di Klaten sering berasal dari daerah Delanggu dan sekitarnya. Hal itu termasuk di Juwiring. Sehingga, penambahan pos Damkar perlu dibangun di kawasan Delanggu.

Advertisement

Baca Juga: Kisah Damkar Klaten, dari Usir Tokek hingga Cari Dompet di Selokan

Sumino mengatakan kasus kebakaran di Klaten pada 2021 terbilang tinggi, yakni mencapai 144 kejadian. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan setahun sebelumnya, yakni di tahun 2020 dengan 142 musibah kebakaran.

“Musibah kebakaran di tahun 2021 melanda hampir di semua kecamatan di Klaten [terdapat 26 kecamatan]. Kecamatan terbanyak ditemukan musibah kebakaran di tahun 2021 berada di Juwiring. Jumlahnya mencapai 22 kejadian. Di sana banyak ditemukan potensi usaha. Dilihat dari perkembangan daerah saat ini, kawasan industri di Klaten ini semakin berkembang. Termasuk di Pedan, Cawas, dan lainnya. Makanya kami butuh penambahan pos Damkar,” katanya.

Advertisement

 

Kawasan Industri

Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Agus Suprapto, mengakui kawasan industri di Kabupaten Bersinar terus berkembang dari tahun ke tahun. Berbagai daerah yang sering dilirik investor membangun pabrik, di antaranya berada di kawasan Pedan dan sekitarnya.

Baca Juga: Wuss! 15 Km Cuma 15 Menit, Damkar Klaten Padamkan Kebakaran di Delanggu

Advertisement

“Klaten terus berkembang. Beberapa investor yang masuk ke Klaten itu ada yang memilih di kawasan Pedan,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, Damkar Satpol PP Klaten tak hanya menangani musibah kebakaran. Sebaliknya, Damkar Klaten juga sering terlibat dalam penyelamatan satwa, pemberdayaan masyarakat, dan penanganan bahan berbahaya dan beracun.

Kali terakhir, Damkar Satpol PP Klaten mengevakuasi seekor ular sanca kembang di Dukuh Karanggeneng, Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Senin (7/3/2022) dini hari. Ular sanca sepanjang kurang lebih tiga meter itu ditangkap setelah memangsa satu ekor ayam milik warga. Penanganan evakuasi berlangsung mulai pukul 00.45 WIB hingga 02.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif