Soloraya
Kamis, 6 April 2023 - 18:34 WIB

Penukaran Uang Baru di Bank Boyolali Ramai, Segini Angka Maksimalnya

Nimatul Faizah  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan di Bank Boyolali pada Selasa (4/4/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Minat masyarakat untuk menukarkan uang pecahan baru di Bank Boyolali dinilai tinggi pada Ramadan 2023 ini. Masyarakat bahkan sudah datang ke bank sebelum dibuka.

Direktur Umum dan Kepatuhan Bank Boyolali, Bani Muslikun, menyampaikan kemungkinan minat masyarakat yang tinggi karena kondisi ekonomi yang mulai membaik setelah pandemi Covid-19. Tak hanya itu, ia juga menduga minat masyarakat tinggi karena bisa menukarkan uang dengan emisi baru.

Advertisement

“Animo masyarakat luar biasa. Setiap Selasa dan Kamis itu ramai. Malah, kami belum buka. untuk pelayanan penukaran uang sudah close. Artinya persediaan sudah habis pada saat itu, jadinya harus antre untuk hari berikutnya,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Rabu (5/4/2023).

Bani menjelaskan prosedur menukarkan uang di Bank Boyolali cukup mudah. Masyarakat tinggal membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fokopi KTP serta uang yang akan ditukarkan. Satu KTP hanya akan bisa menukarkan uang pecahan maksimal Rp3,8 juta dengan perincian 100 lembar Rp20.000, 100 lembar Rp10.000, 100 lembar Rp5.000, 100 lembar Rp2.000, dan 100 lembar Rp1.000.

“Kurang dari itu [Rp3,8 juta] bisa. Tapi untuk lebih dari itu mohon maaf enggak bisa,” ujar dia.

Advertisement

Bani menggaris bawahi penukaran uang hanya dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Boyolali. Hal tersebut berbeda dengan Ramadan tahun lalu yang melayani penukaran uang di tiga kantor cabang.

Ia menjelaskan karena keterbatasan persediaan pecahan uang baru, sehingga penukaran hanya dilakukan di Bank Boyolali.

Penukaran sudah dilakukan Bank Boyolali sejak 28 Maret 2023. Bani mengungkapkan pada tahap pertama Bank Boyolali mendapatkan pecahan uang Rp954 juta dari Bank Indonesia (BI) untuk ditukarkan ke masyarakat. “Itu dua kali, Selasa dan Kamis, langsung habis. Terus kami mengajukan lagi Rp2,9 miliar tapi dapatnya Rp1,2 miliar,” kata dia.

Advertisement

Ia mengungkapkan saking banyaknya orang yang menukarkan uang, Bank Boyolali harus mencari penukaran uang ke bank umum karena belum mendapatkan penukaran dari BI. Hal tersebut demi melayani masyarakat yang datang ke Bank Boyolali.

Selanjutnya, Bani mengimbau masyarakat untuk berhati-hati di momen jelang Lebaran karena bertabur jasa penukaran uang di jalanan. Ia menilai jasa penukaran uang di jalanan rawan disusupi uang palsu. Sehingga, ia meminta masyarakat menukarkan di tempat-tempat yang telah ditunjuk BI, salah satunya Bank Boyolali. Selain itu, menukarkan uang di tempat resmi juga memperkecil risiko menjadi target tindak kejahatan.

Jika menukarkan uang di luar, Bani khawatir masyarakat dapat menjadi incaran pelaku kejahatan jelang Lebaran ini. “Bank Indonesia sudah bekerja sama dengan bank umum, BPR, dan menyediakan jaringan seluas-luasnya untuk masyarakat agar bisa menukarkan uang dengan aman dan nyaman. Salah satunya di Bank Boyolali,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif