Soloraya
Rabu, 4 November 2020 - 06:00 WIB

Penumpang BRT Trans Jateng Solo-Sragen Meningkat Tapi Belum Sesuai Target, Ini Penyebabnya

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang naik ke BRT Trans Jateng di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (3/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah penumpang Bus Rapid Terpadu atau BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen meningkat pada bulan kedua pengoperasian.

Kendati begitu, peningkatan jumlah penumpang bus yang berjalan pada jalur Terminal Tirtonadi-Sumberlawang itu belum sesuai target.

Advertisement

Pengelola layanan bus tersebut mengusulkan 20 lokasi pemberhentian atau halte sepanjang jalur Solo-Sragen itu untuk mengakomodasi potensi penumpang.

Ketat! Begini Protokol Kesehatan Pada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMK Mikael Solo

Advertisement

Ketat! Begini Protokol Kesehatan Pada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMK Mikael Solo

Salah satu Koordinator Layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen, Lasdiyanto, menjelaskan tren peningkatan jumlah penumpang bus tersebut selama dua bulan beroperasi.

Jumlah penumpang pada September sebanyak 7.432 penumpang. Jumlah tersebut tak termasuk penumpang layanan gratis sembilan hari pertama.

Advertisement

Tak Ingin Ada Lagi Nakes Meninggal Terpapar Covid-19, IDI Sukoharjo Minta Ini Ke Pemerintah

Ia menjelaskan jumlah penumpang BRT Trans Jateng Solo-Sragen tersebut masih jauh dari target. Pengelola menargetkan jumlah penumpang sebanyak 20 orang/bus sekali perjalanan.

Sementara jumlah armada sebanyak 14 bus dengan enam kali perjalanan pergi pulang per hari. Artinya, dalam sebulan targetnya sekitar 100.000 penumpang.

Advertisement

Titik Pemberhentian

"Tantangan yang kami hadapi yakni jumlah titik pemberhentian yang baru 18 titik. Hanya tiga yang sudah dibangun fasilitas halte. Titik pemberhentian tersebut dekat sekolahan. Kami mengusulkan 20 titik pada awal tahun depan,” paparnya.

Targetkan Menang 80% Suara, Tim Bajo Minta KPU Solo Lebih Intensif Sosialisasikan Pilkada 2020

Ia mengatakan BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen menyasar penumpang dari kalangan pekerja atau buruh. Selama ini, ujarnya, calon penumpang kesulitan mengakses titik pemberhentian bus.

Advertisement

Ke depan, ia berharap penambahan titik pemberhentian baru menyasar persimpangan dan layanan kesehatan yang lebih strategis.

"Kami melihat jumlah penumpang paling banyak hari Minggu karena warga ingin berlibur. Objek Wisata Sangiran masih tutup. Jika sudah buka tentu dapat mendongrak jumlah penumpang,” ujarnya.

Pilkada Sukoharjo: Terima Sumbangan, Ini Nilai Dana Kampanye Paslon EA dan Joswi

Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, menjelaskan jumlah penumpang bus yang turun di Terminal Tirtonadi Solo meningkat pekan lalu.

Peningkatan dari luar kota ikut menambah jumlah penumpang BRT Trans Jateng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif