Boyolali (Espos)–Arus balik H+3 Lebaran, Senin (13/9), jumlah penumpang di Terminal Bus Sunggingan, Boyolali mulai mengalami peningkatan. Namun peningkatan itu dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang mengalami penurunan.
Hal itu diduga karena banyaknya pemudik yang menggunakan motor, kendaraan pribadi maupun mobil carter. “Mobil carter itu sangat menggerus jumlah penumpang bus umum. Kemarin (Minggu-red) hanya ada 15 penumpang. Tetapi hari ini bisa mencapai 50 penumpang,” ujar agen PO Langsung Jaya, Sugeng kepada wartawan, Senin.
Ditambahkannya, mobil carter dengan kapasitas 10 orang jurusan Jakarta hanya dikenai biaya Rp 2 juta. Dengan biaya itu, jelas Sugeng, jika dibagi 10 penumpang, maka hanya dikenai Rp 200.000/penumpang. Padahal, untuk tiket bus malam jurusan Jakarta, jelas Sugeng sangat bervariasi. Dari kelas AC ekonomi senilai Rp 150.000/orang hingga AC eksekutif mencapai Rp 280.000/orang.
Dengan kondisi itu, pihaknya meminta agar pemerintah menertibkan bus pariwisata yang digunakan untuk angkutan Lebaran. “Kalau kondisi seperti itu terus dibiarkan jelas memukul perusahaan otobus yang mengoperasikan bus reguler. Padahal kami dibebabi berbagai pajak yang besar,” tandas dia.
Sementara, agen PO Laju Lancar Fikri mengatakan jumlah penumpang tujuan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pasca Lebaran mengalami peningkatan. Namun jumlah itu mengalami penyusutan dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan puncak arus balik terjadi pada Sabtu (18/9), karena Senin (20/9) sudah masuk kerja.
fid