SOLOPOS.COM - Kondisi pelang petunjuk arah yang mengkap di Jl. Solo-Jogja, tepatnya di Klepu, Kecamatan Ceper, Kami (10/2/2022). Warga di sekitar pelang tersebut berharap kondisi pelang segera diperbaiki agar tak membahayakan pengguna jalan. (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pelang penunjuk arah di Jl. Solo-Jogja, tepatnya di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah rusak, Kamis (10/2/2022) sehingga sejumlah orang di Ceper, Klaten was-was karena kondisi itu mengancam keselamatan pengguna jalan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pelang penunjuk arah yang mengkap atau nyaris copot dari dudukan besi itu digunakan untuk menunjukkan arah kepada pengguna jalan dari Jogja-Solo. Pelang berwarna hijau dengan panjang lebih dari satu meter itu menjelaskan arah Solo-Surabaya dan Pedan-Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Setahu saya, pelang itu dipasang jauh sebelum munculnya pandemi Covid-19. Kurang lebih tahun 2015. Kondisi pelang mengkap sejak satu bulan terakhir. Dulu, pernah kena angin kencang. Pelang itu kan pelat. Jika jatuh mengenai orang berbahaya,” kata salah seorang warga di Klepu, Kecamatan Ceper, Budi, 43, saat ditemui Solopos.com, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga : Waduh, 76 Pot Bunga di Jalan Solo-Jogja di Klaten Ditemukan Rusak

Budi mengatakan warga di daerahnya sempat berencana memperbaiki pelang yang hampir copot di Jl. Solo-Jogja itu. Namun, warga mengurungkan niat karena tak ingin disalahkan instansi yang menangani pelang tersebut.

“Kalau kami perbaiki, nanti ada yang menyalahkan repot. Jalan ini termasuk jalan nasional. Kami hanya berharap, semoga pihak terkait segera memperbaiki pelang itu. Jika ada angin kencang lagi, kami yakin pelang itu copot. Soalnya sudah mengkap seperti itu,” tutur dia.

Budi mengatakan pelang penunjuk arah di Klepu, Ceper sangat dibutuhkan pengguna jalan. Pelang itu memberikan informasi kepada pengguna jalan, terutama dari arah Jogja-Solo.

Baca Juga : Awas! Ada 11 Lokasi Rawan Lakalantas di Jl. Solo-Jogja Klaten

“Di sini kan ada pertigaan mengarah ke Pedan atau Sukoharjo. Pelang memang perlu. Tapi, harus kuat. Jangan sampai membahayakan. Apalagi, saat ini musim hujan deras disertai angin kencang,” ungkap dia.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan puncak musim hujan di Klaten diprediksi hingga Februari 2022. BPBD Klaten mengimbau seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bersinar proaktif mewaspadai potensi angin kencang dan hujan intensitas tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu hal yang perlu dilakukan guna menghadapi potensi angin kencang, yakni memangkas pohon besar.”Sukarelewan tentunya sangat siap memangkasi pohon [ukuran] jumbo. Termasuk, milik warga. Asalkan juga memperoleh izin dari warga juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya