SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Penutupan pintu air Dam Colo diputuskan ditunda jadi 3 Oktober.

Solopos.com, SRAGEN — Petani di wilayah yang bergantung pada pasokan air dari saluran irigasi Colo akhirnya bisa bernapas lega. Penutupan pintu air Dam Colo di Sukoharjo diputuskan diundur tiga hari menjadi 3 Oktober.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sesuai rencana, Dam Colo seharusnya ditutup per 1 Oktober hingga sebulan ke depan untuk pemeliharaan bangunan. Keputusan pengunduran  jadwal itu diambil dalam rapat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air (TKPSDA) Jateng dan TKPSDA Jatim, Rabu (27/9/2017).

Kepala Divisi Jasa ASA III Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Erwando Rahmadi, mengatakan rapat itu diikuti beberapa instansi terkait seperti Pemprov Jateng dan Pemprov Jatim, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Perum Jasa Tirta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng serta Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo. (Baca:

“Awalnya, TKPSDA memutuskan penutupan Dam Colo diundur lima hari dengan catatan memenuhi aspek teknis yakni ketersediaan air,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Saat ini, ketinggian air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri mendekati level terendah yakni 127 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini berhubungan erat dengan ketersediaan air di waduk untuk mengairi lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat. (Baca: Jelang Penutupan Dam Colo, Petani Toyogo Sragen Panen Dini)

Hasil perhitungan kajian teknis ketersediaan air hanya bisa menyuplai lahan pertanian selama tiga hari sehingga penutupan Dam Colo diundur hingga 3 Oktober. “Kami berembuk untuk menghitung ketersediaan air di waduk. Hasilnya, suplai air ke lahan pertanian maksimal selama tiga hari,” ujar Erwando.

Selain ketersediaan air, pertimbangan utama penundaan penutupan Dam Colo adalah struktur bangunan bendungan. Apabila penundaan penutupan Dam Colo diundur lebih lama dikhawatirkan merusak struktur bangunan bendungan.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengungkapkan BMKG Jateng memperkirakan hujan turun pada pekan ketiga Oktober. Hal ini juga menjadi pertimbangan TKPSDA menunda penutupan Dam Colo. Apabila perkiraan cuaca itu tak meleset, ribuan hektare lahan pertanian tetap mendapat suplai air kendati Dam Colo ditutup.

Lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat tetap mendapat suplai air. Kendati demikian, suplai air ke areal persawahan tergantung ketersediaan air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

“Ada angin segar untuk para petani lantaran hujan diperkirakan turun pada pertengahan Oktober. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati [Wardoyo Wijaya] yang telah mendukung aspirasi para petani pengguna air,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya