SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, memastikan tidak akan menutup pasar hewan seiring merebaknya penyakit lumpy skin disease (LSD) pada sapi. Ia meyakini penutupan pasar bukan solusi melainkan percepatan vaksinasi ternak sapi yang sehat sebagai pencegahan persebaran virus LSD.

“Kami lebih ke percepatan vaksinasi. Kami punya 4.000 dosis vaksin yang siap disuntikan,” jelas Yuni, sapaan akrabnya, saat dihubungi Espos, Rabu (18/1/2023) sore, seusai rapat bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Sragen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Percepatan vaksinasi sapi mulai dilakukan  Kamis (19/1/2023) besok. Sementara pengobatan bagi 355 ekor sapi yang terjangkit virus LSD juga dilakukan secara intensif. Bupati akan memenuhi stok obat-obatan untuk penanganan penyakit LSD yang kurang.

“Kami sedang mengkaji penggunaan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk keperluan penanganan LSD. Boleh tidak dana BTT itu digunakan untuk membeli obat-obatan seperti dalam penanganan penyakit PMK beberapa waktu lalu,” kata Yuni.

Ia meminta warga yang memiliki ternak sapi untuk mengintensifkan pembersihan kandang dengan menyemprotkan  insektisida dan disinfektan. Dia melihat di peternak beberapa daerah sekarang mulai memasang kelambu di kandang sapi untuk menghalau lalat, caplak, nyamuk, dan jenis hewan vektor lainnya menggigit sapi.

Di Sragen ada 355 ekor ternak yang terserang LSD. Yang diserang virus LSD adalah daging di bawah kulit sehingga menyebabkan nodul atau benjolan. Penyakit yang bisa merusak otot dan daging ini tidak zoonosis atau menular ke manusia. Kalau pun sembuh, biasanya masih ada bekas didagingnya tapi boleh dikonsumsi.

“Sapi yang kena LSD itu protein dagingnya turun. Penyakit itu bisa disembuhkan dalam waktu 2-4 pekan,” kata pejabat fungsional medik veteriner ahli muda DKP3 Sragen, Ana Margaretha, Rabu.

Ana menerangkan pendistribusian vaksin sudah dilakukan sejak Senin (16/1/2023). Vaksinasi perdana dilakukan di Kalijambe. Sapi yang divaksin harus sehat dan berasal dari wilayah yang populasi sapinya tinggi.

Pencegahan penyakit LSD hanya dengan menjaga kebersihan kandang. Kalau ada kotoran harus segera dibuang agar tidak menjadi sarang lalat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya