Soloraya
Senin, 20 Juni 2022 - 18:57 WIB

Penutupan Pasar Hewan Klaten Berakhir Besok, Dilanjut atau Tidak Ya?

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Polres Klaten dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten menyemprot disinfektan di Pasar Hewan Jatinom sebagai salah satu antisipasi persebaran PMK, Minggu (15/5/2022). (Istimewa/Humas Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten masih melakukan kajian ihwal perpanjangan pasar hewan bakal diperpanjang atau tidak. Penutupan pasar hewan dilakukan guna mencegah persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebagai informasi, seluruh pasar hewan ditutup selama 14 hari mulai Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022). Penutupan sementara itu diperpanjang selama 14 hari hingga Selasa (21/6/2022) menyusul terus meningkatnya angka kasus ternak suspek PMK.

Advertisement

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan Pemkab masih mempertimbangkan berbagai aspek untuk memperpanjang atau tidak penutupan pasar hewan.

“Sampai saat ini masih belum diputuskan apakah diperpanjang atau tidak. Teman-teman di lapangan masih mencari data faktual seperti apa sebagai bahan pertimbangan. Sambil melihat juga perkembangan di daerah lain. Sampai saat ini angka ternak suspek PMK masih cukup tinggi. Tidak ada kasus kematian akibat PMK di Klaten,” kata Jajang saat ditemui di Stadion Trikoyo Klaten, Senin (20/6/2022).

Advertisement

“Sampai saat ini masih belum diputuskan apakah diperpanjang atau tidak. Teman-teman di lapangan masih mencari data faktual seperti apa sebagai bahan pertimbangan. Sambil melihat juga perkembangan di daerah lain. Sampai saat ini angka ternak suspek PMK masih cukup tinggi. Tidak ada kasus kematian akibat PMK di Klaten,” kata Jajang saat ditemui di Stadion Trikoyo Klaten, Senin (20/6/2022).

Terkait Iduladha yang tersisa kurang dari tiga pekan mendatang, Jajang menuturkan ada beberapa alternatif yang akan dilakukan.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Beli Hewan Kurban di Klaten Utamakan secara Online

Advertisement

Opsi membuka jual-beli hewan kurban secara online juga bisa dilakukan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sudah diminta menyajikan informasi terkait ketersediaan ternak yang layak untuk kurban.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Klaten, Widodo, mengatakan penutupan pasar hewan terlebih menjelang Iduladha secara otomatis merugikan peternak maupun pedagang ternak.

Pasalnya, hari-hari menjelang Iduladha menjadi momen yang mereka tunggu-tunggu. Di sisi lain, hingga kini masih banyak ternak yang dinyatakan suspek PMK.

Advertisement

Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan PMK, Polisi Klaten Hindari Masuk Kandang Ternak

Widodo meminta agar pemerintah dari pemerintah pusat hingga daerah bisa melakukan gerak cepat. Ihwal penjualan hewan ternak yang tersendat lantaran pasar hewan ditutup, Widodo menilai dinas terkait bisa membuat opsi dengan membuka pasar terbatas.

Pasar yang dimaksud, yakni lokasi pasar yang dipastikan sudah steril dari virus serta mendatangkan ternak yang dipastikan sudah sehat setelah melalui proses skrining ketat oleh petugas kesehatan hewan.

Advertisement

Dia juga mendorong Pemkab bisa mengarahkan para ASN yang akan menjalankan kurban membeli ternak berupa sapi atau kambing dari peternak lokal di Klaten. Hal itu dilakukan tak lain untuk mengangkat ekonomi para peternak maupun pedagang lokal yang terpukul gegara dampak persebaran PMK.

“Tentunya ternak yang ditawarkan melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu dan dipastikan sehat,” kata Widodo.

Baca Juga: Kasus Positif PMK di Klaten Nol, tapi…

Disinggung harga ternak menjelang Iduladha, Widodo mengatakan saat ini kenaikan harga kambing berkisar Rp500.000 per ekor dan kenaikan harga sapi berkisar Rp1,5 juta.

“Saat ini harga kambing yang patut untuk kurban itu pada kisaran Rp3 juta,” kata dia.

Salah satu peternak asal Kecamatan Wedi, Suryono, mengakui harga ternak untuk kurban saat ini naik. Terlebih pasar hewan masih ditutup.

Soal harga ternak untuk kurban, Suryono menjelaskan bervariasi tergantung kualias ternak serta bobot. Dia mencontohkan harga domba berumur 1,5 tahun dengan bobot berkisar 35-40 kg senilai Rp2,5 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif