Soloraya
Senin, 20 Februari 2023 - 09:54 WIB

Penutupan Ruas Jalan Ahmad Yani Solo Jadi Ujian Kesabaran bagi Pengguna Jalan

Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara kondisi viaduk Gilingan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Penutupan ruas Jl. Ahmad Yani dari Simpang Ngemplak hingga Simpang Gilingan, Banjarsari, Solo, dipastikan bakal menjadi ujian kesabaran bagi masyarakat atau pengguna jalan yang selama ini rutin melalui jalur itu. Hal itu termasuk jalur di sekitarnya.

Penutupan ruas jalan itu akan memicu kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di ruas-ruas jalan di sekitarnya. Seperti Jl. DI Pandjaitan, Jl. Monginsidi, Jl. S Parman, Jl. Popda, Jl. Piere Tendean, Jl. Raya Solo, Jl. Letjen Sutoyo, dan Jl. Tentara Pelajar.

Advertisement

Dampak dari penutupan Jl. Ahmad Yani juga diprediksi dirasakan hingga ruas Jl. Sumpah Pemuda dan Jl. Kolonel Sutarto. Kondisi itu memperarah kepadatan arus lalu lintas ruas-ruas jalan di Solo, seiring pengerjaan Jembatan Jurug B sejak tahun 2022.

Sebab proyek tersebut masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada 5 Agustus 2023. Artinya terjadi irisan waktu yang sama antara penggantian Jembatan Jurug B dengan proyek Underpass Gilingan yang dijadwalkan sampai 27 Mei 2023.

Tidak hanya itu, sejak 14 Februari 2023, warga Solo juga sudah diuji dengan penutupan ruas Jl. Kolonel Sugiyono, tepatnya dari Simpang Joglo hingga Simpang Cengklik. Penutupan ruas jalan hingga 30 April 2023 terkait proyek rel layang.

Advertisement

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengonfirmasi kondisi tersebut. Bahkan menurut dia irisan waktu yang bersamaan di antara sejumlah proyek infrastruktur yang berdampak kepada arus lalu lintas saat ini tergolong paling parah.

Pada 1 April 2023 hingga 30 Juni 2023 akan dilakukan penutupan ruas Jl. Solo-Purwodadi. Puncaknya akan dilakukan penutupan total Simpang Joglo pada 1 Juni 2023 hingga 30 Agustus 2023.

“Terjadi irisan waktu beberapa proyek,” urai dia.

Advertisement

Ari mengimbau masyarakat atau pengguna jalan di Solo bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lalu lintas yang ada. Seperti dengan membuat jalur atau rute keberangkatan sampai pulang, hingga berangkat lebih awal dari biasanya.

Menurut dia lebih baik mengambil jalur memutar lebih jauh ketimbang mengambil risiko terjebak kemacetan imbas dari penutupan sejumlah ruas jalan. Sebab, bisa saja waktu tempuh rute yang jauh justru lebih pendek daripada rute yang pendek.

“Untuk penutupan total Simpang Joglo nanti dilakukan ketika pekerjaan Underpass Gilingan sudah selesai dan Jl. Ahmad Yani sudah dibuka. Penutupan total Simpang Joglo nanti tidak ada lagi crossing jalur atau rel kereta api di area itu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif