SOLOPOS.COM - Kondisi pintu saluran air Dam Colo di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, yang bakal ditutup pada Oktober, Jumat (28/8/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Penutupan pintu saluran air Dam Colo di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, diundur 10 hari dari 1 Oktober menjadi 11 Oktober 2020.

Kebijakan ini diambil untuk menyelamatkan tanaman padi yang membutuhkan suplai air sehingga petani bisa panen. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar rapat koordinasi rencana penutupan pintu saluran air Dam Colo pada Kamis (27/8/2020).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pertemuan itu dihadiri Perum Jasa Tirta, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Dinas Pertanian dan Perikanan di wilayah Soloraya dan perwakilan petani pengguna air Dam Colo.

Kecewa Batal Jadi Cawabup Pilkada Klaten, Aris Prabowo Tulis Curhat Mengharukan

Dalam pertemuan itu, BBWSBS memaparkan rencana penutupan pintu saluran air Dam Colo Sukoharjo selama sebulan. Penutupuan pintu saluran air Dam Colo merupakan agenda rutin untuk pemeliharaan bangunan bendungan.

Lantaran lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat masih membutuhkan pasokan air, penutupan pintu Dam Colo diundur selama 10 hari. “Jadi pintu saluran air ditutup pada 11 Oktober,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pelaksanaan Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSBS, Santosa, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (28/8/2020).

Hasil perhitungan kajian teknis, ketersediaan air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri mencukupi karena terjadi hujan pada beberapa pekan lalu. Hal ini berhubungan erat dengan ketersediaan air di bendungan untuk mengairi lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat.

Pria Manahan Jadi Pasien Termuda Yang Meninggal Akibat Covid-19 di Solo

Berpotensi Merusak Struktur Bangunan

Penundaan penutupan Dam Colo Sukoharjo maksimal hanya bisa 10 hari. Apabila diundur lebih lama dikhawatirkan merusak struktur bangunan bendungan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan para petani pengguna air Dam Colo. Penundaan penutupan pintu saluran air Dam Colo maksimal selama 10 hari. Jika terlalu lama dikhawatirkan mengganggu struktur bangunan bendungan,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengatakan saluran Colo Timur mengairi lahan pertanian di wilayah Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, hingga Ngawi, Jawa Timur.

DPP PPP Beri Rekomendasi, Dukungan Untuk Gibran dan Teguh di Pilkada Solo 2020 Kian Tambun

Total luas lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur lebih dari 20.000 hektare. Penutupan Dam Colo Sukoharjo akan berpengaruh besar terhadap tanaman padi di lahan tersebut.

Sementara saluran Colo Barat mengairi 5.000 hektare sawah di Sukoharjo bagian selatan, Klaten dan Wonogiri. “Kami tidak mempermasalahkan mundurnya penutupan pintu saluran air Dam Colo dari jadwal semula. Justru para petani bisa bernapas lega karena sawahnya mendapat suplai air,” papar dia.

Pulang Kampung, Presiden Jokowi Nyekar ke Kalioso Karanganyar Sabtu

Debit air saluran Colo Timur bakal dikurangi dari 18 meter per detik menjadi 17 meter per detik selama September. Debit air saluran Colo Colo timur kembali dikurangi menjadi 16 meter per detik selama 10 hari pada Oktober.

Kondisi serupa dilakukan di saluran Colo Barat. Debit air saluran Colo Barat dikurangi dari 4,5 meter per detik menjadi 4 meter per detik selama September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya