Soloraya
Sabtu, 23 November 2013 - 04:30 WIB

PENYADAPAN AUSTRALIA : Protes, Seniman Sukoharjo Kungkum di Kali

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para seniman asal Sukoharjo kungkum di Kali Joho, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, sebagai bentuk kecaman terdapat penyadapan yang dilakukan Australia kepada Indonesia, Jumat (22/11/2013) siang. (Ivan Andi M/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penyadapan yang dilakukan Australia kepada pemerintah Indonesia menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Salah satunya ditunjukkan oleh para seniman asal Sukoharjo dengan cara kungkum (berendam) di Kali Joho, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (22/11/2013) siang.

Delapan orang seniman tersebut masing-masing mengenakan capil yang sebagian dicat merah, sementara bagian lainnya dicat putih. Mereka juga membawa beberapa kertas dengan beberapa tulisan seperti “Australia Jangan Sok”, “Australia jangan Sombong”, “Kami Siap Menjaga Keutuhan Sayap Garuda” dan “Tuhan… Ampuni Tony Abbot”. Tak lupa mereka membawa bendera merah putih, bendera Kebangsaan Indonesia.

Advertisement

Sebelum masuk ke dalam kali yang aliran airnya tak terlalu deras tersebut, salah seorang peserta aksi, Kokor, menyerukan beberapa yel yang diikuti dengan kata “Hidup” dari seniman lainnya. “Hidup Indonesia, hidup garuda, hidup merah putih, hidup lambang-lambang negara, hidup persatuan bangsa,” serunya dengan keras dan tegas.

Mereka menunjukkan kecaman mereka khususnya kepada Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbot yang enggan meminta maaf atas kasus memalukan tersebut. Dalam orasinya, Kokor meminta Abbot segera meminta maaf.

“Asalkan mereka mau minta maaf, sebagai bangsa yang berbudaya, Indonesia pasti memaafkan setulus hati,” jelasnya.

Advertisement

Dalam acara kungkum tersebut, salah seorang seniman, Bambang Hermanto, membawa dua wayang yang diibaratkan sebagai SBY dan Abbot. Ia memperagakan SBY yang meminta Abbot minta maaf. Namun, Abbot menolak karena kepentingan penyadapan berhubungan dengan kepentingan negaranya.

Para seniman kemudian memaksa Abbot meminta maaf. Abbota akhirnya meminta maaf kepada SBY. Bahkan, wayang Abbot sempat mencium kaki wayang SBY.

Seusai acara, Kokor mengatakan jika Australia tak juga meminta maaf, pihaknya mendesak Pemerintah Indonesia segera menarik seluruh warganya dari Negeri Kangguru tersebut. Ia juga meminta pelajar Indonesia yang tengah menempuh pendidikan merelakan untuk pulang ke Tanah Air.

Advertisement

“Harga diri harus diperjuangkan. Pejuang zaman dulu saja rela menyerahkan jiwa dan raga. Kami menyerukan Pemerintah Indonesia bertindak tegas,” tandasnya.

Acara kungkum tersebut diakhiri dengan melarung kertas bertuliskan kecaman kepada Australia. Mereka berharap kertas itu mengalir hingga Samudra Hindia dan mendarat di Australia sehingga Australia segera meengurungkan sikap arogan mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif