SOLOPOS.COM - Ufairah Mumtazah, bayi berusia empat bulan, dalam dekapan ibundanya, Dyah Fajar Indriyani, 27, di rumah mereka di Dusun Dugan, RT 011/RW 002, Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penyakit langka atresia bilier yang diderita Ufairah Mumtazah menuai empati masyarakat.

Solopos.com, SRAGEN — Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, menerbitkan surat edaran (SE) No. 441.14/026/13/2016 yang mengajak pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menggalang dana untuk biaya operasi transplantasi hati bayi berusia empat bulan, Ufairah Mumtazah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Anak pertama dari pasangan Ihsan Arifudin, 30, dan Dyah Fajar Indriyani, 27, warga Dusun Drugan, Desa Trobayan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, itu membutuhkan biaya sekitar Rp1,1 milir untuk operasi transplantasi hati. Ufairah mengidap penyakit langka, Atresia bilier atau tidak memiliki saluran empedu.

”Guna meringankan beban keluarga tersebut, kami mengetuk hati bapak/ibu untuk memberikan sumbangan dana. Sumbangan itu bisa dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten [DKK] Sragen melalui BRI Cabang Sragen dengan nomor rekening 0140-01-04627-50-7 atas nama H.M. Farid Anshori [Kepala DKK Sragen],” tulis Tatag dalam SE yang ditandatanganinya.

Kepala Bidang (Kabid) Promosi Kesehatan dan Kemitraan, DKK Sragen, Fani Fandani, mengatakan SE tersebut sudah disebarkan kepada seluruh pimpinan SKPD seperti Sekretariat DPRD, Inspektorat, seluruh badan, dinas atau kantor, bagian Sekretariat Daerah (Setda), 20 camat serta seluruh kepala sekolah di Sragen.

Fani berharap masing-masing SKPD itu bisa menggalang dana dari pegawai negeri sipil (PNS). Untuk sekolah bisa menggalang dana dari siswa, orang tua siswa maupun guru dan karyawan.

”Bantuan bisa disalurkan langsung kepada orangtua Ufairah atau disampaikan kepada DKK Sragen,” jelas Fani kepada , Kamis (14/1/2016).

Sebelumnya, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, memerintahkan Sekda Tatag Prabawanto untuk membuat gerakan peduli Ufairah Mumtazah.

Agus mengaku sudah menerima laporan tertulis terkait kondisi bayi Ufairah yang lahir pada 3 September 2015 lalu. Laporan itu dikirimkan langsung oleh ayah Ufairah, Ihsan Arifuddin pada Kamis (7/1/2016) pagi.

“Laporan itu sudah saya baca. Selanjutnya, saya sudah membuat disposisi kepada Sekda Sragen untuk membuat gerakan peduli Ufairah,” kata Agus saat ditemui wartawan di kompleks Setda Sragen, Jumat (8/1/2016).

Agus menilai gerakan peduli Ufairah perlu melibatkan banyak lembaga pemerintah maupun swasta. Dia berharap masing-masing SKPD bisa memberikan contoh baik untuk membangun kepedulian terhadap sesama.

“Tidak hanya SKPD, tiap sekolah, lembaga sosial kemasyarakatan juga bisa membuat gerakan peduli Ufairah,” terang Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya