SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, BOYOLALI--Musim kemarau membuat wilayah Kecamatan Miri kering. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kasus penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Bahkan di Puskesmas Miri, Boyolali ISPA menjadi tiga besar penyakit yang dikeluhkan masyarakat.

Kepala Puskesmas Miri, drg. Budi Wibowo, saat ditemui solopos.com di kantornya, Kamis (5/9/2013), mengatakan Kecamatan Miri saat ini menjadi daerah kering akibat kemarau. Kondisi kering tersebut, lanjut dia, memicu beberapa penyakit seperti ISPA, radang tenggorokan, dan badan pegal-pegal (Myalgia).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Tiga penyakit itu yang paling banyak ditangani di Puskesmas ini, masing-masing jumlah ISPA 167 kasus, Myalgia 152 kasus, dan Radang tenggorokan 130 kasus,” terang dia.

Dia mengungkapkan jumlah tersebut baru yang terdata di Puskesmas Miri. Beberapa wilayah Miri bersimpangan dengan Sumberlawang dan Gemolong, sehingga warga Miri juga banyak yang berobat di Puskesmas tetangga.

Dia mengatakan walaupun ISPA tak mengenal cuaca, tetapi disadari penyakit ini banyak terjadi di musim kering dengan banyak angin dan debu karena ISPA melibatkan organ saluran pernafasan seperti hidung, sinus, faring, atau laring.

Sementara itu, Koordinator Pengendalian Penyakit (P2) Puskesmas Miri, Suramin, mengatakan peningkatan jumlah ISPA disebabkan banyaknya debu yang beterbangan di musim kemarau, debu itu bercampur dengan bakteri maupun virus, dan kemudian terhirup manusia.

“Penyebab ISPA bisa virus, bakteri atau jamur, tetapi di Miri ini temuan bakteri jarang lebih sering karena alergi debu atau asap,” ujar dia.

Dia mengatakan cuaca saat kemarau seperti siang yang panas dan kering, sementara saat malam hawa sangat dingin juga turut menyebabkan terjangkitnya ISPA. “Untuk pencegahan perilaku hidup sehat dan bersih harus menjadi kesadaran di masyarakat,” ujar dia.

Pasien yang berobat di Puskesmas Miri, lanjut dia, masih bisa disembuhkan dengan berobat jalan, sehingga belum ada pasien  yang menjalani rawat inap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya