Soloraya
Kamis, 5 September 2013 - 15:44 WIB

PENYAKIT MUSIMAN : Kasus ISPA di Kecamatan Miri Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, BOYOLALI--Musim kemarau membuat wilayah Kecamatan Miri kering. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kasus penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Bahkan di Puskesmas Miri, Boyolali ISPA menjadi tiga besar penyakit yang dikeluhkan masyarakat.

Kepala Puskesmas Miri, drg. Budi Wibowo, saat ditemui solopos.com di kantornya, Kamis (5/9/2013), mengatakan Kecamatan Miri saat ini menjadi daerah kering akibat kemarau. Kondisi kering tersebut, lanjut dia, memicu beberapa penyakit seperti ISPA, radang tenggorokan, dan badan pegal-pegal (Myalgia).

Advertisement

“Tiga penyakit itu yang paling banyak ditangani di Puskesmas ini, masing-masing jumlah ISPA 167 kasus, Myalgia 152 kasus, dan Radang tenggorokan 130 kasus,” terang dia.

Dia mengungkapkan jumlah tersebut baru yang terdata di Puskesmas Miri. Beberapa wilayah Miri bersimpangan dengan Sumberlawang dan Gemolong, sehingga warga Miri juga banyak yang berobat di Puskesmas tetangga.

Dia mengatakan walaupun ISPA tak mengenal cuaca, tetapi disadari penyakit ini banyak terjadi di musim kering dengan banyak angin dan debu karena ISPA melibatkan organ saluran pernafasan seperti hidung, sinus, faring, atau laring.

Advertisement

Sementara itu, Koordinator Pengendalian Penyakit (P2) Puskesmas Miri, Suramin, mengatakan peningkatan jumlah ISPA disebabkan banyaknya debu yang beterbangan di musim kemarau, debu itu bercampur dengan bakteri maupun virus, dan kemudian terhirup manusia.

“Penyebab ISPA bisa virus, bakteri atau jamur, tetapi di Miri ini temuan bakteri jarang lebih sering karena alergi debu atau asap,” ujar dia.

Dia mengatakan cuaca saat kemarau seperti siang yang panas dan kering, sementara saat malam hawa sangat dingin juga turut menyebabkan terjangkitnya ISPA. “Untuk pencegahan perilaku hidup sehat dan bersih harus menjadi kesadaran di masyarakat,” ujar dia.

Advertisement

Pasien yang berobat di Puskesmas Miri, lanjut dia, masih bisa disembuhkan dengan berobat jalan, sehingga belum ada pasien  yang menjalani rawat inap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif