Solopos,com, SOLO — Kasus penyalahgunaan narkotika mendominasi tindak pidana yang diproses hukum Polresta Solo sepanjang tahun 2020.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan ada 137 laporan polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Jumlah tersangkanya ada 167 orang. Dari jumlah tersebut 37 tersangka di antaranya pengedar, 39 kurir narkoba, dan 91 pengguna narkotika.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Kami berkomitmen memberantas peredaran narkotika di Kota Solo. Sehingga tindak pidana penyalahgunaan narkoba berada di posisi atas. Kemudian disusul dengan kasus pencurian biasa sebanyak 122 laporan polisi,” papar Kapolresta kepada wartawan Kamis (31/12/2020).
Ini Empat Lokasi Penyekatan di Solo Malam Nanti
Di urutan ketiga jumlah tindak pidana tertinggi yakni kasus penipuan. Tercatat, sebanyak 103 laporan polisi masuk dalam tahun 2020. Lalu keempat, kasus pencurian dengan pemberatan tercatat sebanyak 63 kasus. Kemudian, kasus pencurian sepeda motor berada di urutan kelima dengan 62 kasus.
Ia menambahkan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Solo, Polresta Solo mengeluarkan beberapa program yakni Tiada Hari Tanpa Razia (THTR), razia knalpot brong, patroli skala besar, razia tempat hiburan malam, dan Solo Bebas Pekat. Program itu diharapkan dapat menekan angka kejahatan.
Satu Orang Masuk DPO Pelaku Penggerudukan BPR di Serengan Solo, Siapa Dia?
Jika ditotal, jumlah kasus kejahatan yang ditangani Polresta Solo tahun ini mencapai 707 kasus. Jumlah itu menurun dibandingkan tahun lalu yang banyaknya 786 kasus.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
