Soloraya
Senin, 29 November 2021 - 16:44 WIB

Penyebab Kematian warga Colomadu Masih Misteri, Ini Fakta-Faktanya

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polres Karanganyar melakukan olah TKP di rumah Parmin, 30 warga Dukuh Gonggangan, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Kamis (25/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hampir sepekan, aparat Polres Karanganyar belum menyimpulkan penyebab kematian Parmin, 30. Pria ini ditemukan tak bernyawa di tempat tinggalnya di Dukuh Gonggangan, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (24/11/2021).

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya dari kasus tersebut. Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar S, mengatakan pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi. Di antaranya orang yang kali pertama menemukan korban, teman korban, dan saudara korban.

Advertisement

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban ini meninggal bunuh diri atau karena tindakan orang lain. Pemeriksaan sudah kami lakukan kepada tiga saksi, yaitu penemu korban, teman korban, dan saudara atau kakak korban,” ujarnya didampingi Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung Purwoko, Senin (29/11/2021) di mapolres.

Baca Juga: Warga Colomadu Karanganyar Ditemukan Meninggal dengan Luka Tusuk

Polres Karanganyar meminta bantuan Polda Jawa Tengah untuk membantu mengungkap tabir kasus tersebut. “Selain pemeriksaan forensik, kami juga melakukan pemeriksaan secara IT [teknologi informasi] dan kami sudah meminta backup Jatanras Polda Jateng,” imbuhnya.

Advertisement

Purbo juga menjelaskan beberapa fakta dalam kasus kematian Parmin tersebut. Di antaranya adalah adanya 6 luka tusukan di perut, salah satunya diperkirakan menjadi penyebab kematian korban.

Kaus yang dipakai korban saat ditemukan dalam kondisi utuh, tidak ada robekan atau lubang terkena tusukan. Di lokasi juga ditemukan adanya bekas sekaan darah di lantai.

Baca Juga: Sebelum Meninggal dengan Luka Tusuk, Warga Colomadu Seperti Linglung

Advertisement

Namun menurut Purbo, sekaan darah ini bisa berasal dari bekas langkah kaki korban sendiri. “Semuanya masih kita dalami. Termasuk bekas sekaan darah di lantai ini masih kami selidiki. Bisa jadi kena kakinya sendiri sehingga terlihat seperti sekaan darah,” imbuhnya.

Fakta lainnya adalah tidak ada benda di sekitarnya yang rusak yang biasanya menjadi penanda adanya perlawanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif