Soloraya
Rabu, 8 Juli 2020 - 13:40 WIB

Penyerang Remaja Pesilat Gatak Lebih dari 2 Orang, Salah Satunya Pelatih?

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho saat mendatangi lokasi kejadian perkara di halaman SD Negeri I Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Senin (6/7/2020) sore. (Istimewa/Satreskrim Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Penyerang remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, FAR, hingga meninggal dunia disebut lebih dari dua orang. Kabarnya, salah satu dari pelaku tersebut adalah pelatih.

Polisi menyebut berdasarkan keterangan saksi, terduga pelaku jumlahnya lebih dari dua orang. Mereka berusia dewasa dan anak-anak.

Advertisement

“Dari beberapa keterangan saksi, pelaku lebih dari dua orang. Ada yang dewasa ada yang anak-anak. Nanti masih kita selidiki,” terang Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (8/7/2020).

Keren! Pria Kartasura Sukoharjo Ini Bikin Sepeda dari Kayu Bekas

Advertisement

Keren! Pria Kartasura Sukoharjo Ini Bikin Sepeda dari Kayu Bekas

Polisi menambahkan, salah satu pelaku merupakan pelatih silat si remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, tersebut. Korban disebut jatuh saat sedang latihan kuda-kuda.

“Terduga pelaku sementara dari pelatih. Saat latihan kekuatan kuda-kuda korban terjatuh,” sambung Nanung.

Advertisement

Sampai saat ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Namun, keterangan mereka tampak saling menutupi.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti. Doakan saja secepatnya bisa terungkap," terang Nanung saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (7/7/2020).

Dari keterangan saksi, remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, terjatuh saat latihan dengan posisi kuda-kuda. Remaja berinisial FAR itu diduga tak kuat menahan serangan pelatih saat latihan kuda-kuda sehingga tubuhnya terjatuh ke depan.

Advertisement

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

Kepalanya terbentur paving dan mengalami luka lecet dan pendarahan. "Luka di bagian kepala ini yang membuat korban meninggal dunia," katanya.

Remaja pesilat FAR, 15, merupakan murid perguruan silat PSHT di Desa Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Dia meninggal dunia saat latihan pada Minggu (5/7/2020).

Advertisement

Kematian FAR dianggap janggal lantaran pihak keluarga menemukan luka di tubuh korban. Padahal, saat berangkat FAR diketahui dalam kondisi bugar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif