SOLOPOS.COM - Perajin parcel di Kampung Dukuh, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Eni Setyowati,menunjukkan sisa keranjang parcel di rumahnya, Rabu (11/5/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Hari Raya Idulfitri pada 2022 membawa berkah bagi banyak kalangan, salah satunya sektor industri kerajinan rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, yang memproduksi keranjang parsel.

Ketua Koperasi Trangsan Manunggal Jaya di Jl. Manau, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Suparji, menyebut perajin keranjang parsel kewalahan karena kebanjiran orderan untuk keperluan Lebaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tahun ini parsel luar biasa, teman-teman yang main [memproduksi keranjang] parsel tahun ini kewalahan. Walaupun perajin parsel membuat terus sampai gudangnya penuh, tapi semua bisa keluar [terjual] sampai permintaan kurang-kurang. Bisa dibilang [jumlah produksi] sampai ratusan ribu,” katanya, Rabu (11/5/2022).

Secara terpisah, perajin keranjang parsel di Kampung Dukuh RT003/RW006, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Eni Setyowati, mengaku mengalami peningkatan pemesanan lebih dari 50%. “Pas corona [Covid-19] nggih sithik [sedikit], dua tahun ini kan corona jadi cuma sedikit. Bubaran niki nggih [Setelah Covid-19 melandai, pesanan] meningkat. Kalau jumlah ya paling sedikit ya 500 buah dalam sekali pemesanan,” kata Eni saat ditemui di rumahnya, Rabu.

Dia menyebut pada hari biasa pemesanan paling hanya mencapai 200 buah dalam satu kali pemesanan namun pada musim Lebaran meningkat hingga 500 buah. Dia mematok harga Rp10.000-Rp30.000 tergantung ukuran keranjang parsel.

Baca juga: Uniknya Alakathak, Kuliner Khas Sukoharjo Kaya Cita Rasa

Sementara untuk bahan baku keranjang parsel, lanjut dia, harga per kilogram Rp13.000 untuk rotan kecil. Sedangkan rotan tanggung seharga 18.000/kilogram. Sejumlah satu kilogram rotan bisa menghasilkan tiga buah keranjang parsel kecil atau satu setengah keranjang parsel besar. Pembuatan keranjang parsel biasanya dilakukan bersama dengan 3 orang. Dia mengaku dalam satu hari setiap pekerja bisa memproduksi 50 keranjang parsel kecil.

Dikerjakan Secara Manual

Dia menyebut mengalami kesulitan dalam pengadaan bahan, terutama rotan sebagai bahan utamanya. “Bahan susah dicari, pengiriman dari Sumatra biasanya telat. Kalau susah seperti itu, biasanya harga bahan juga ikut naik,” jelasnya.

Karena proses produksi membutuhkan waktu cukup lama, biasanya lima bulan sebelumnya pihaknya sudah membuat keranjang parsel untuk stok maupun dijual eceran. Bagi pemesan dalam jumlah banyak, dia menyarankan untuk memesan paling tidak satu bulan sebelumnya karena semua pengerjaan dikerjakan secara manual.

Baca juga: Sosok Fery Wisnu, Pria Gatak Sukoharjo di Video Viral Bareng Kakak

Tak hanya membuat keranjang parsel Lebaran maupun Natal, dia mengaku juga membuat bola rotan untuk dijual kepada tengkulak. Harga bola rotan per buahnya dibandrol dengan harga Rp9.000. Dia menyebut bola takraw justru lebih sulit dikerjakan dibandingkan dengan parcel.

Pembuatan keranjang parsel juga dikerjakan oleh perajin di Desa Luwang yang berdekatan dengan Trangsan. Ketua RT Dukuh Gesingan RT002/RW009 Luwang, Gatak, Sukoharjo, menyebut ada lima orang yang menjadi perajin keranjang parsel di wilayahnya. Para perajin itu juga ikut dalam koperasi di Desa Trangsan.

“Kalau untuk koordinir biasanya lewat koperasi, tidak melalui pemerintah desa atau RT. Sudah ada organisasi yang membawahi. Keranjang parsel biasanya tidak dikoordinir oleh koperasi tetapi mebel rotan maupun kayu,” jelasnya saat ditemui di rumahnya.

Baca juga: Embung Cerme Desa Sanggang, Wisata Tersembunyi di Sukoharjo

Menurutnya pembuatan keranjang parsel hingga harga biasanya menyesuaikan perajin masing-masing sehingga tidak ada standar harga yang ditetapkan. Dia juga menyebut banyak warga yang sudah melakukan produksi jauh sebelum adanya puncak permintaan dari pelanggan.

“Biasanya warga sudah membuat jauh sebelum hari H untuk stok, untuk persiapan Lebaran maupun Natal. Karena permintaan ribuan tidak hanya ratusan biji. Jadi pengirimannya bertahap. Biasanya pengiriman ke Jogja, Sragen, Magelang, Semarang, Soloraya,” beber dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya