Soloraya
Senin, 12 Desember 2022 - 16:31 WIB

Perajin Tahu dan Tempe Disasar Terima BLT Sapu Jagat Tahap II Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Setelah sopir angkutan, pengemudi ojek online, ojek pangkalan dan pedagang kecil, giliran perajin tahu dan tempe disasar menerima bantuan langsung tunai (BLT) Sapu Jagat tahap II di Kabupaten Karanganyar.

Bantuan perlindungan sosial dampak inflasi ini akan dicairkan Pemkab Karanganyar sebelum akhir tahun. Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan telah memerintahkan Dinas Perdagangan Tenaga Kerja (Disdagnaker) dan Dinas Pertanian untuk mendata perajin tahu dan tempe.

Advertisement

“Kita data jumlah perajin tahu tempe. Mereka ini terdampak saat ini karena bahan baku kedelai impor naik tinggi,” katanya, Senin (12/12/2022).

Bupati menilai saat ini perajin tahu dan tempe paling rawan terdampak inflasi. Menurut bupati harga kedelai impor mencapai Rp16.000 per kilogram (kg). Kondisi ini sangat memberatkan para perajin tahu dan tempe.

Menjadikan perajin tahun dan tempe sebagai sasaran penerima bantuan, menurut Bupati tidak menyalahi aturan. “Kan tidak harus warga tidak mampu. Tapi mereka yang rentan jatuh miskin juga harus diperhatikan,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Akhirnya, BLT Sapu Jagat Karanganyar Tahap I Rp1,353 Miliar Cair

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Karanganyar, Kurniadi Maulato, mengatakan pencairan BLT Sapu Jagat akan dilakukan via rekening Bank Jateng. Mengenai besarannya, dia menyebut tak berbeda jauh dari yang sudah diberikan ke sasaran tahap I. Secara umum sasarannya adalah warga miskin yang belum mendapat bantuan apa pun dari pemerintah dan pemilik usaha terdampak inflasi seperti sopir angkutan umum, ojek online, ojek pangkalan dan pedagang kecil. Mereka didata oleh Dinas Perhubungan (Dishub), Disdagnaker dan Dinas Sosial (Dinsos).

“Dana bersumber 2% dari dana alokasi umum (DAU) atau sekitar Rp4,7 miliar itu telah disalurkan Rp1,353 miliar di tahap I,” kata Kurniadi. Jika dihitung, sisa BLT yang masih di kas daerah sekitar Rp2,7 miliar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif