SOLOPOS.COM - Korban perampokan, Rahmad Ashari, 41 (kiri) warga Jl Bentengan Timur RT 011/RW 006, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/8/2012) siang, dimintai keterangan di Mapolsek Jenar, Sragen terkait aksi perampokan yang menimpanya di Dukuh Banjarejo, Mlale, Jenar, Rabu dinihari.

Korban perampokan, Rahmad Ashari, 41 (kiri) warga Jl Bentengan Timur RT 011/RW 006, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/8/2012) siang, dimintai keterangan di Mapolsek Jenar, Sragen terkait aksi perampokan yang menimpanya di Dukuh Banjarejo, Mlale, Jenar, Rabu dinihari.

SRAGEN- Kawanan perampok berhasil membawa kabur sebuah mobil rental Toyota Kijang Innova nomor polisi B 1927 BZP beserta STNK-nya, Rabu (8/8/2012) sekitar pukul 03.00 WIB. Korban perampokan, Rahmad Ashari, 41, warga Jl Bentengan Timur RT 011/RW 006, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keterangan yang dihimpun Solopos.com, di Mapolsek Jenar, Sragen, Rabu siang, aksi perampokan itu terjadi di pinggir jalan sekitar perkebunan tebu Dukuh Banjarejo, Desa Mlale, Jenar. Berawal saat korban yang berprofesi sebagai sopir mobil rental itu dihubungi majikannya untuk menjemput empat orang di Hotel Aston, Cengkareng.

“Order empat orang itu sekitar pukul 10.30 WIB. Namun baru sekitar pukul 11.00 WIB saya menjemputnya di hotel sesuai instruksi bos. Keempat orang itu keluar dari hotel dan saya persilakan masuk mobil. Mereka meminta diantar ke Sragen. Mereka sudah check out dari kamar nomor 530,” ujar Rahmad saat dimintai keterangan di Mapolsek Jenar.

Rahmad membawa keempat tamunya dari Jakarta ke Sragen melalui jalur Salatiga-Gemolong-Sragen. Setelah sampai di Sragen, Rahmad sempat berhenti di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Selama di dalam mobil, sempat curiga ketika satu orang dari empat pelaku berrlagak mabuk mau muntah. Ketika hendak berhenti di tepi jalan, tiba-tiba korban disetrum dari belakang.

Korban juga dipukul pada bagian leher kiri, pipi kiri dan kepala hingga korban merasa pusing. Kemudian korban dilakban mulutnya dan kedua tangannya diikat. Korban tak mampu melawan karena dikeroyok dan diancam dibunuh. Korban kemudian dibuang di perkebunan tebu sekitar 500 meter dari permukiman penduduk.

Setelah agak baikan, korban berusaha mencari pertolongan ke perkampungan. Dia berjalan sembari berteriak minta tolong kepada  warga Dukuh Bangunrejo RT 010, Desa Mlale, Jenar. Teriakan korban didengar sepasang suami istri, Gono, 38, dan Dwi Lestari, 32, yang hendak menyantap sahur. Gono pun keluar rumah bersama tetangganya Yitno, 40.

Mereka menemukan sumber suara itu yang tidak lain berasal dari korban. Di rumah Gono, korban bercerita tentang musibah yang menimpanya sebelum dibawa ke Polsek Jenar.

Kapolsek Jenar, AKP Agus Pamungkas, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat dijumpai Solopos.com, Rabu, menerangkan korban masih dimintai keterengan tim Reskrim Polres Sragen di bawah pimpinan Iptu Agung Ari dan tim Reskrim Polsek Jenar.

“Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, kami hanya menemukan lakban dan jam tangan. Keempat pelaku berumur paling tua 65 tahun dan paling muda 31 tahun. Kami masih melacak identitas pelaku. Yang jelas pelaku hafal wilayah Sragen. Salah satu pelaku berinisial A,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya