SOLOPOS.COM - Kadus Ngrampal mengecek dompet beserta isi yang ditinggal pelaku perampokan, Kamis (10/9/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Perampokan Sragen, aksi pelaku ini tergolong nekat karena menyatroni tujuh rumah sekaligus di satu desa.

Solopos.com, SRAGEN–Komplotan perampok menyatroni tujuh rumah warga di empat RT di Dukuh Murong, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Kamis (10/9/2015) dini hari. Mereka memasuki rumah tujuh warga itu dengan cara mencongkel jendela. Mereka mengambil uang tunai, perhiasan, laptop, HP, dan motor korban.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pelaku sempat menodong salah satu korbannya dengan pisau. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada pukul 03.00 WIB.

Salah satu korban di RT 017/RW 004 Dukuh Murong, Sudarno, 60, saat ditemui Solopos.com, Kamis siang, mengaku baru mengetahui aksi pencurian itu pada Kamis pagi ketika melihat jendelanya terbuka dan mendapat laporan kehilangan dua ponsel (HP) dari anaknya. Selain itu, uang Rp280.000 sisa pembelian bensin, kata dia, juga diembat pencuri.

Sudarno pun keluar rumah pada keesokan harinya. Dia menemukan sebuah dompet hitam yang terendam air di selokan. Dompet itu dibuka ternyata berisi surat-surat dan identitas milik adiknya, Suprapto, 49, yang tinggal di depan rumahnya.

Dia sempat menanyakan dompet itu ke Suprapto yang dipercaya sebagai Bayan Ngringin, Kebonromo. “Ya, saya ditanya Pakde Darno yang menemukan dompet saya. Selain dompet, Pakde Darmo juga menemukan flashdisc warna putih. Seingat saya flashdisc itu menancap di laptop. Setelah saya cek, laptop saya juga hilang. Jaket kulit dan sebuah HP juga raib. Untung surat-surat di dompet masih selamat, hanya uang Rp900.000 yang diambil pencuri itu,” kata Suprapto sembari menunjukkan surat-surat penting di meja tamu.

Suprapto menunjukkan tempat masuknya pencuri, yakni lewat jendela kamar. Pencuri sempat melangkahi tubuhnya saat tertidur di kamar. Jejak kaki pencuri masih terlihat di tembok kamar, lantai ruang tamu, dan lantai ruang tengah.

Aksi pencurian itu ternyata juga terjadi di rumah juragan plastik, Sudarminto, yang masih tetangga Suprapto dan Sudarno.

Uang senilai Rp15 juta yang rencana untuk kulakan dagangan ludes disikat maling. Motor Honda Beat yang diparkir di garasi juga diambil pelaku lengkap dengan surat-surat penting.

Aksi komplotan pencuri itu sempat menyasak rumah Hanif yang bersebelahan dengan rumah Retno, 30, di RT 017/RW 004. Namun pelaku tak berhasil membuka jendela rumah Hanif. Saat itu, Retno baru selesai Salat Tahajud sekitar pukul 02.30 WIB. Dia mendengar ada suara klotek-klotek.

“Saya kira suara itu tikus. Saya pun berbaring hendak tidur kembali. Tiba-tiba ada seorang laki-laki berbadan kecil setinggi 170 sentimeter. Laki-laki berambut cepak itu menodongkan pisau ke saya seraya meminta uang dan cicin. Setelah uang Rp100.000 dan cicin saya berikan, laki-laki itu pergi,” ujar Retno saat ditemui wartawan di rumahnya.

Aksi pencuri itu berlanjut ke rumah seorang personel Polsek Sambungmacan yang sakit-sakitan, Giyono, di RT 016/RW 004 dan rumah Suprono di RT 015/RW 004 Dukuh Murong itu. Di rumah Supono, pencuri itu berhasil mengambil kartu ATM dan uang Rp3 juta.

Aparat Polres Sragen mendatangi lokasi kejadian pada Kamis pagi. Polisi menemukan barang bukti berupa sandal pelaku yang tertinggal di warung di RT 017/RW 004. Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Saptiwi, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, saat dihubungi Solopos.com, Kamis sore, mengatakan jumlah pelaku diduga lebih dari satu orang.
“Tim Reskrim langsung mengolah perkara di lokasi kejadian dan mengumpulkan saksi-saksi. Kami belum memintai keterangan saksi terkait,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya