Soloraya
Selasa, 28 Februari 2017 - 16:40 WIB

PERAMPOKAN SRAGEN : Perampok Satroni Rumah Pensiunan PNS Gemolong, Lukai Korban dengan Sangkur

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perampok (JIBI/Solopos/Dok.)

Perampokan Sragen, kawasan perampok menyatroni rumah pensiunan PNS di Gemolong.

Solopos.com, SRAGEN — Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang menyatroni rumah Purwadi, 62, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS), di jalan Karanggede-Gemolong, Dusun/Desa Kaloran RT 001, Kecamatan Gemolong, Senin (27/2/2017) dini hari.

Advertisement

Aksi kawanan perampok itu dipergoki pemilik rumah. Meski tidak membawa hasil, perampok itu sempat melukai pemilik rumah menggunakan senjata tajam.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kawanan perampok itu beraksi pukul 02.30 WIB. Setelah mencongkel pintu depan, empat kawanan perampok itu hendak merangsek ke kamar korban.

Saat itu, istri Purwadi, Musrifah, 62, bangun untuk menunaikan Salat Tahajud. Ketika hendak menuju musala rumah, Musrifah dikejutkan oleh seseorang yang mendorong pintu kamar. Musrifah lantas teriak-teriak, “Ya Allah. Ya Allah.”

Advertisement

Mendengar teriakan Musrifah, Purwadi terbangun dan berusaha menangkap salah seorang di antara perampok itu. Namun, Purwadi mendapat perlawanan dari empat perampok. Nahas, pensiunan PNS yang juga pengusaha pupuk itu terkena sabetan sangkur salah satu perampok.

“Dia mengalami luka pada ibu jari, jari tengah, dan jari manis tangan kiri. Jari telunjuk pada tangan kanannya juga kena sabetan senjata tajam,” kata Kapolsek Gemolong AKP Stefanus Robin Pattuju mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso kepada Solopos.com, Selasa (28/2/2017).

Menyadari aksinya tepergok pemilik rumah, kawanan perampok itu lantas pergi. Mereka meninggalkan barang bukti sangkur yang masih berlumuran darah, sepucuk pistol mainan jenis revolver, dan batang besi untuk mencongkel pintu rumah.

Advertisement

“Kami memastikan yang dipakai mereka itu senjata api mainan jenis revolver. Itu barang bukti yang ditinggalkan di TKP bersama sangkur rakitan dan besi congkel,” terang Kapolsek.

Setelah kejadian itu, Purwadi dibawa ke rumah sakit. Musrifah lantas melapor ke Polsek Gemolong. Jajaran Polsek Gemolong menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dipimpin AKP Robin Pattuju. “Sekarang kami masih menyelidiki perkara ini. Korban tidak mengalami kerugian materi karena baru percobaan perampokan. Saya menduga perampok itu menyasar rumah korbannya secara acak. Modusnya memanfaatkan kelengahan korban yang tengah tertidur,” papar Kapolsek.

Kasi Trantib Kecamatan Gemolong, Sigit Wardoyo, mengatakan rumah korban berada di pinggir jalan raya Karanggede-Gemolong sehingga mudah dipantau siapa pun. Selain memiliki usaha distributor pupuk, Purwadi juga membuka toko kelontong.

“Saya tidak tahu pasti ceritanya bagaimana. Saya hanya mendapat laporan dari kepala desa setempat terkait kejadian itu,” terang Sigit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif