SOLOPOS.COM - Anggota provos dan personel sabhara Polres Sukoharjo menjaga dua tersangka perampokan di Desa Banaran, Grogol, Sukoharjo, seusai diperiksa di Polres Sukoharjo, Selasa (11/4/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Perampokan Sukoharjo, polisi masih memeriksa tiga tersangka perampokan Banaran.

Solopos.com, SUKOHARJO — Penyidik Reskrim Polres Sukoharjo masih memeriksa tiga tersangka perampokan disertai pembunuhan janda pensiunan PNS di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sunarmi, 67, pada 25 Maret lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dua tersangka diketahui minum minuman keras (miras) sebelum beraksi. Ketiga tersangka itu ditangkap enam hari setelah kejadian dan ada yang terpaksa ditembak kakinya karena mencoba lari saat ditangkap.

“Penyidik masih memeriksa dan menyinkronkan keterangan tiga tersangka,” kata Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Dwi Haryadi, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, ditemui wartawan di kantornya, Selasa (11/4/2017).

Menurut Kasatreskrim, keterangan ketiga tersangka itu berbeda-beda. “Kami akan mengonfrontasi keterangan tersangka. Pekan depan dijadwalkan rekonstruksi sehingga penyidik masih berkoordinasi dengan jaksa. Idealnya rekonstruksi dilaksanakan di TKP tetapi jika ada pertimbangan keamanan bisa dilakukan di tempat lain,” jelasnya.

Didampingi Kasubbag Humas Polres Sukoharjo AKP Joko Sugiyanto, Kasatreskrim bercerita berkas pemeriksaan ketiga tersangka akan dijadikan satu. Di awal pemeriksaan, berkas ketiga tersangka akan dibuat dibuat dua tetapi setelah berkoordinasi dengan jaksa akan dijadikan satu berkas. (Baca juga: Polisi Segera Merekonstruksi Kasus Perampokan Banaran)

Pada bagian lain, Kasatreskrim menyatakan keluarga korban sudah datang dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Salah satu tersangka, Teguh, 38, warga Dukuh Pondongan, Desa Banaran, Grogol, mengaku sedang minum miras bersama adik iparnya, Angga, yang juga menjadi pelaku saat otak perampokan itu, Sariyanto, mengajak untuk menyatroni rumah Sunarmi. “Saat minum miras ini datang Sariyanto dan mengajak mencuri.”

Teguh menyimpan barang hasil kejahatan di almari rumahnya. “Angga tidak tahu barang hasil kejahatan disimpan di almari. Saya diminta pergi ke Brebes oleh Sariyanto.”

Sunarmi tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat di rumahnya pada 25 Maret lau. Ada bekas cekikan di lehernya. Mulutnya penuh sumpalan kain sehingga tidak bisa bersuara.

Tak ada bekas pengrusakan pintu maupun jendela di rumah Sunarmi. Perampok membawa kabur perhiasan emas meliput enam gelang, 10 cincin, tiga kalung, dan uang senilai Rp10 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya