Soloraya
Kamis, 18 Agustus 2011 - 13:53 WIB

Perangkat belum lengkap, program e-KTP terancam molor

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERSIAPAN -- Seorang petugas mempersiapkan tempat pelayanan pendaftaran e-KTP di Kantor Kecamatan Laweyan, Minggu (14/8/2011). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com) – Pelaksanaan Program Nasional KTP elektronik (e-KTP) di Kota Solo rupanya kian tak jelas. Hal ini disebabkan belum lengkapnya perangkat komputer untuk pendataan dari pemerintah pusat. Bahkan, hingga batas terakhir dimulainya program tertib administrasi tersebut, Kamis (18/8/2011), baru satu perangkat dari total 29 unit perangkat yang semestinya didatangkan di Kota Solo yang sudah ada. “Itu pun perangkatnya belum bisa dipakai karena belum bisa terhubung dengan server ke pemerintah pusat,” kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Solo, Kriastanti kepada Espos, Kamis.

PERSIAPAN -- Seorang petugas mempersiapkan tempat pelayanan pendaftaran e-KTP di Kantor Kecamatan Laweyan, Minggu (14/8/2011). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Advertisement
Kristanti sendiri mengaku setiap hari selalu menelpon panitia pusat di Jakarta terkait pengiriman perangkat pendukung program tersebut. “Namun, jawabannya selalu tengah dalam perjalanan. Lha dari dulu kok dalam perjalanan terus. Kapan sampainya?” tanyanya. Satu perangkat e-KTP yang sudah datang itu kini berada di Kecamatan Laweyan. Perangkat tersebut tiba sepekan silam. Sayang, perangkat tersebut belum bisa dimanfaatkan.

Sementara itu, petugas di Kecamatan Pasar Kliwon juga mengaku dibikin bingung atas program e-KTP yang kian tak jelas itu. Padahal, mereka telah menyiapkan segala persiapan, mulai mencetak undangan, membikin bilik, menyiapkan tenaga, hingga membikin jadwal undangan di masing-masing kelurahan. “Saya kemarin nunggu sampai sore, katanya peralatannya datang. Tapi, enggak datang juga,” papar Kasi Pemerintahan Kecamatan Pasar Kliwon, Siwiyono.

Siwiyono mengaku khawatir jika program e-KTP selalu tertunda, warga jadi hilang kepercayaan. Risikonya, warga juga tak lagi mau mendatangi undangan untuk pengambilan sidik jari. “Ya, itu saja yang kami khawatirkan jika molor terus,” paparnya. Pihaknya juga mengaku pesimistis bahwa program e-KTP bakal selesai di tahun 2011 ini. Apalagi, peralatan e-KTP juga belum diketahui kemampuannya dalam menginput data. “Kalau kerja lembur terus, apakah peralatannya juga mampu. Itu masih menjadi pertanyaan juga,” paparnya.

Advertisement

asa

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif