Solopos.com, SEMARANG — Di daerah miskin ekstrem di Jawa Tengah yang warganya banyak menjadi perantau disebut malu menggunakan bahasa Jawa. Hal tersebut menjadi bahasan dalam acara Koordinasi Pemda Terkait Kebijakan Perlindungan Bahasa Daerah di Gets Hotel Semarang, Senin (13/3/2023).
Penggunaan bahasa Jawa belakangan ini terus disorot karena berpotensi mengalami kemunduran. Hal ini menyusul mulai jarang digunakannya bahasa Jawa atau bahasa asli daerah, terutama para perantau yang pulang ke daerah asalnya.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.