SOLOPOS.COM - Pemilik Steffie Collection, Stephanie, merapikan koleksi pernak-pernik Natal di tokonya, pada Selasa (20/12/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Perayaan Natal 2022 di Kabupaten Sragen kini bisa digelar di semua tempat ibadah umat Nasrani. Tak ada lagi pembatasan. Sebelumnya akibat pandemi Covid-19, perayaan Natal dua tahun terakhir digelar dengan sejumlah pembatasan. Sementara itu, Pemkab Sragen memutuskan untuk meniadakan car free day (CFD) selama momen Natal dan Tahun Baru.

“Alhamdulillah, untuk kesempatan tahun ini, sesuai keadaan yang dirasakan, pelaksanaan perayaan Natal, bisa dilaksanakan di rumah ibadah masing-masing. Tentunya, meskipun sudah 100% diperbolehkan, untuk masyarakat yang terlibat dalam rumah ibadah masing-masing kami berharap untuk tetap selalu menjaga protokol kesehatan,” terang Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ihsan Muhadi, Selasa (20/12/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia telah menyampaikan kepada pengurus dua gereja besar di Kabupaten Sragen, yaitu Gereja Kristen Jawa dan Gereja Katolik Santa Maria, untuk mempersiapkan sebaik-baiknya perayaan Natal tahun ini. Ihsan belum bisa menyebutkan jumlah gereja yang akan menggelar perayaan Natal di Sragen.

Sementara itu, karena natal pada 25 Desember 2022 dan 1 Januari 2023 jatuh pada Minggu, Pemerintah Kabupaten Sragen meniadakan kegiatan car free day (CFD) yang biasanya selalu digelar tiap akhir pekan.

Baca Juga: Yuk Nikmati Libur Akhir Tahun di Front One Hotel Sragen, Banjir Promo & Acara!

“Ini untuk menghormati umat Kristiani melakukan ibadah di gereja. Kebetulan ada beberapa gereja yang berada di lokasi CFD di Jl. Sukowati. Pada masa itu [Nataru] banyak petugas kami yang bertugas di posko PAM [Pos Pengamanan] Nataru 2022/2023,” terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen, Catur Sarjanto.

Perayaan Natal yang sudah bebas tanpa pembatasan berdampak pada nasib perajin pernak-pernik khas. Pemilik Steffie Collection, Stephanie, mengatakan penjualan pernak-pernik Natal pada tahun ini meningkat 20% dibandingkan tahun lalu.

“Untuk omzet tahun ini sekitar Rp100 juta, tahun sebelumnya enggak sampai segitu. Biasanya permintaan datang dalam kurun waktu satu bulan, mulai awal Desember hingga mendekati Natal,” terang Stephanie saat ditemui Solopos.com di kiosnya di Jl. Nias Nomor 8, Sarigunan, Sragen Kulon, Sragen.

Pernak-pernik Natal yang ia jual mulai harganya mulai dari Rp20.000/buah hingga jutaan rupiah. Misalnya untuk boneka dan topi Santa dijual mulai Rp20.000/buah. Namun untuk hampers Natal bisa mencapai Rp1 juta/paket.

Baca Juga: 11,5 Juta Kendaraan bakal Masuk Jateng saat Nataru, Dishub Siapkan 6 Posko

“Untuk pernak-pernik Natal yang kami jual sebagai pelengkap saja, karena sebenarnya kami lebih ke spesialis perlengkapan tempat tidur supplier ke hotel dan villa seluruh Indonesia, mulai dari sprei, handuk, uniform,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya