Solopos.com, SOLO — Masjid Agung Solo membutuhkan perbaikan besar-besaran dan menyeluruh mengingat banyak bagian yang rusak terutama konstruksi kayunya yang menjadi rapuh karena dimakan rayap.
Penyusunan masterplan revitalisasi Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Surakarta itu bakal dilakukan tahun ini. Selain kayu pada bangunan utama masjid yang rusak akibat diserang rayap, sejumlah sarana prasarana pendukung kawasan juga membutuhkan penataan.
Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom, mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, anggaran penyusunan masterplan turun tahun ini. Sedangkan untuk revitalisasinya dilakukan pada tahun depan.
Baca Juga: Waduh! Kayu Bangunan Utama Masjid Agung Solo Rusak Diserang Rayap
Baca Juga: Waduh! Kayu Bangunan Utama Masjid Agung Solo Rusak Diserang Rayap
“Hasil rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [DPUPR] masih menunggu tindak lanjutnya karena kan baru tahap awal. Termasuk kerja sama lintas sektoral dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya [BPCB] dan Tim Ahli Cagar Budaya [TACB], kemudian dari kami dan arkeolog agar nyambung,” katanya kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Masterplan perbaikan Masjid Agung Solo disusun berdasarkan penelitian yang rencananya dilakukan tahun ini. Kementerian PUPR bakal bertanggung jawab merevitalisasi bangunan utama, sedangkan penataan kawasan dilakukan DPUPR Solo.
Baca Juga: Sukarelawan dari Klaten-Sragen Keroyokan Bersihkan Masjid Agung Solo
Terlebih, bakal banyak event yang digelar di sekitarnya. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan seluruh kerusakan telah diinventarisasi. Kerusakan yang cukup parah pada bangunan utama membuat anggaran yang dibutuhkan tak sedikit, sehingga diserahkan kepada pemerintah pusat.
“Statusnya kan BCB [Benda Cagar Budaya] jadi perbaikannya harus hati-hati, makanya diserahkan ke Kementerian PUPR. Rencananya pada 2024. Nanti, parkirnya juga akan ditata. Tunggu saja hasil kajian,” jelasnya.
Baca Juga: Salah Teknik Renovasi, Pilar Masjid Agung Solo Rusak
Gibran mengakui serangan rayap di tiang atau pilar Masjid Agung sudah sangat memprihatinkan sehingga harus dilakukan perbaikan. Renovasi ringan sudah beberapa kali dilakukan, tetapi tidak pernah menyasar bagian dalam yang diserang rayap.
“Rayapnya sangat mengkhawatirkan, memang sudah parah sekali dan sudah waktunya. Hasil kajian, kolong, atap, tiang, itu sudah sangat parah. Renovasi kecil ada terus, tapi enggak ada efek,” tutur Gibran.