Soloraya
Rabu, 1 Agustus 2018 - 05:30 WIB

Perbaikan Jalan Bikin Omzet Penambang Galian C Klaten Turun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> &ndash; Para pemegang izin usaha pertambangan (IUP) di lereng Gunung Merapi wilayah Klaten mengeluhkan penurunan omzet. Salah satunya lantaran lalu lintas truk pengangkut material galian <a title="Pertambangan Klaten: Penambang Tradisional Tolak Normalisasi Kali Woro, Ini Alasannya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180408/493/908983/pertambangan-klaten-penambang-tradisional-tolak-normalisasi-kali-woro-ini-alasannya">golongan C</a> terhambat proyek perbaikan jalan.</p><p>Salah satu pemegang IUP, Hartanto, mengatakan ruas jalan yang selama ini dilintasi truk galian C ke lokasi pertambangan mulai diperbaiki. Dia menyebut ada tiga ruas menuju kawasan pertambangan di wilayah Kecamatan Kemalang.</p><p>Proyek perbaikan jalan itu sudah berlangsung sekitar tiga bulan terakhir. &ldquo;Karena memang baru ada proses perbaikan jalan sehingga lalu lintas truk galian C diberlakukan sistem buka tutup. Akhirnya membutuhkan waktu lebih lama menuju lokasi,&rdquo; kata pengusaha pertambangan galian C asal Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, itu saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Kamis (26/7/2018).</p><p>Ia menjelaskan saban hari ada 40 hingga 60 truk yang mendatangi masing-masing lokasi pertambangan pemegang IUP. Namun, beberapa bulan terakhir rata-rata di setiap lokasi <a title="Mayoritas Izin Pertambangan Habis Tahun Ini, Bagaimana Nasib Pendapatan Pemkab Klaten?" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180207/493/892097/mayoritas-izin-pertambangan-habis-tahun-ini-bagaimana-nasib-pendapatan-pemkab-klaten">pertambangan </a>didatangi 20 truk hingga 30 truk setiap harinya.</p><p>Di Kemalang, ada sekitar sembilan lokasi pertambangan pemegang IUP. &ldquo;Satu truk yang biasanya bisa ambil material sampai dua kali, kali ini maksimal hanya sekali. Di seluruh ruas menuju lokasi pertambangan di Kemalang ini ada perbaikan dari jalur tengah, barat, serta timur,&rdquo; ujar dia.</p><p>Disinggung omzet yang diperoleh saban hari, Hartanto menjelaskan ada penurunan 40 persen hingga 60 persen. Namun, harga pembelian material galian C seperti pasir tak naik.</p><p>&ldquo;Kalau harga pembelian di lokasi tidak naik karena kami khawatir para pembeli akan lari ke daerah lain. Tarifnya berkisar Rp650.000 hingga Rp700.000 per rit,&rdquo; tutur dia.</p><p>Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten, Suryanto, mengatakan proyek perbaikan jalan di jalur truk <a title="PERTAMBANGAN KLATEN : Kapolres Minta Penambang di 4 Kecamatan Tunggu Cuaca Stabil" href="http://soloraya.solopos.com/read/20171130/493/873088/pertambangan-klaten-kapolres-minta-penambang-di-4-kecamatan-tunggu-cuaca-stabil">galian C</a> sudah dimulai selama beberapa bulan terakhir. Seluruh proyek perbaikan dilakukan dengan betonisasi jalan.</p><p>Suryanto menjelaskan ruas jalan antara Kepurun, Kecamatan Manisrenggo-Panggang, Kecamatan Kemalang, tinggal dua bulan lagi rampung. Ruas jalan antara Manisrenggo hingga batas DIY juga ditargetkan rampung dalam dua bulan.</p><p>Begitu pula dengan betonisasi ruas jalan antara Nangsri-Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo. Sementara ruas jalan antara Prawatan, Jogonalan-Nangsri, Manisrenggo rampung dalam sebulan.</p><p>Betonisasi ruas jalan antara Pasar Kembang-Dompol, Kecamatan Kemalang, sudah mencapai 50 persen begitu pula dengan ruas jalan antara Pasar Kembang-Mipitan, Kecamatan Karangnongko. Sementara ruas jalan antara Karangnongko-Jiwan, Kecamatan Karangnongko, ditargetkan mulai diperbaiki pada awal Agustus.</p><p>&ldquo;Untuk ruas di lereng Merapi rata-rata tinggal dua bulan lagi selesai,&rdquo; kata Suryanto.</p><p><br /><br /></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif