SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan yang berlubang di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (20/6/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)


Pengendara sepeda motor melintas di jalan yang berlubang di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (20/6/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO--Kondisi jalan Ir Soekarno di Solo Baru, Sukoharjo sangat memprihatinkan dengan banyak lubang dan kerusakan median jalan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Jumadi, mengatakan perbaikan jalan kabupaten ini masih diusulkan dalam APBD I Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (20/6/2013), masih banyak terdapat lubang jalan di sepanjang Jl Ir Soekarno. Lubang jalan yang cukup besar itu terutama berada di sisi selatan yang berdekatan dengan Jembatan Bacem. Jalan memutar yang berada di sisi selatan itu berlubang cukup besar. Pengendara sepeda motor yang melintas di jalan itu biasanya memilih melewati bagian pinggir yang masih tersisa lapisan aspal.

Median jalan yang berada di sisi timur jalan memutar itu juga terlihat remuk. Jalan memutar ini banyak digunakan oleh pengendara dari arah selatan (Sukoharjo) untuk berputar ke arah utara [Solo]. “Dulu sering sekali ada pengendara yang terjatuh dari mobilnya. Sekarang sudah lumayan banyak yang ditambal. Khusus di jalan memutar itu kondisinya memang masih sangat jelek,” ujar pedagang makanan di Jl Ir Soekarno, Suharti, 60.

Ia mengatakan banyak pengendara yang merasa terganggu dengan banyaknya lubang jalan yang berada di Jl Ir Soekarno. Ia memperkirakan kerusakan jalan itu disebabkan oleh truk bertonase dari arah Solo atau Wonogiri yang melewati jalan tersebut.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Jumadi, mengatakan perbaikan jalan kelas III C itu saat ini masih menunggu dana dari APBD I Provinsi Jateng. Proposal sudah dikirimkan ke DPU Jateng beberapa waktu lalu. Ia berharap pada tahun ini proposal dapat diterima dan direalisasi.

Pemkab Sukoharjo memilih mengajukan bantuan ke provinsi karena APBD Sukoharjo tidak sanggup untuk membiayai perbaikan jalan. Dana APBD Sukoharjo hanya cukup untuk mengaver pemeliharaan rutin. Kendati demikian, Jumadi enggan menyebutkan berapa nominal dana perbaikan jalan yang diajukan ke provinsi itu.  “Kami sudah memasukkan proposal ke DPU Provinsi. Harapannya dapat segera di-acc dan direalisasi tahun ini,” ujarnya.

Ia mengatakan pemeliharaan jalan membutuhkan koordinasi yang baik antarSKPD dan masyarakat. Pasalnya, baik pemasangan rambu dan penindakan pelanggaran lalu lintas merupakan kewenangan dari instansi lain. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ketersediaan drainase. Usia teknis jalan sangat dipengaruhi oleh air. Selama ini banyak masyarakat yang membangun pertokoan maupun perumahan tanpa memperhatikan drainase. Akibatnya, jalan mudah rusak dan berlubang.

“Pada praktiknya banyak yang membuat lapisan rumah atau pertokoan lebih tinggi dari jalan. Sehingga saat hujan, air akan masuk ke jalan semua. Itu akan berpengaruh pada kerusakan jalan yang lebih cepat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya