Solopos.com, SUKOHARJO — Tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dihentikan sementara. Penghitungan suara dijadwalkan dimulai kembali pada Selasa (20/2/2024).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo, mengatakan rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) telah dimulai sejak Minggu (18/2/2024). Namun, kemudian diundur hingga Selasa karena saat ini aplikasi sistem informasi rekapitulasi pemilihan umum (Sirekap) tengah diperbaiki.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Pelaksanaan penghitungan suara di Sukoharjo pada Minggu sudah dilaksanakan di semua kecamatan. Tetapi karena ada arahan sirekap akan dilakukan perbaikan, oleh karena itu ada instruksi break sejenak untuk perbaikan fitur-fitur. Selama perbaikan itu PPK menghentikan perhitungan di kecamatan,” kata Syakbani kepada wartawan, Senin (19/2/2024).
Proses rekapitulasi di tingkat kecamatan diperkirakan memakan waktu dua-tiga hari. Setelah itu, dilaksanakan rekapitulasi Pemilu 2024 di tingkat kabupaten. Berdasarkan Peraturan KPU No 5/2024, rekapitulasi dan penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan dibatasi waktu mulai 15 Februari 2024–3 Maret 2024.
Syakbani mengklaim hingga saat ini tidak ditemukan kendala berarti dalam proses pergeseran surat suara dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) kepada PPK. Kotak suara yang berisi lembar surat suara hasil pencoblosan sudah tersimpan di gudang di kompleks kecamatan masing-masing dan dijaga PPK serta aparat kepolisian.
Sementara itu, Ketua PPK Sukoharjo, Joko Widoseno menyatakan meski ada penundaan namun lokasi yang digunakan untuk Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara tidak ada perubahan. Termasuk keamanan yang menjaga wilayah setempat.
“Setiap pleno, ada tim pengamanan dari TNI-Polri. Ini tidak mengubah apa pun. Kalau untuk tanda khusus itu hanya untuk memastikan yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk lokasi rapat pleno. Tim sudah dikondisikan dan informasi ini sudah disampaikan ke teman-teman,” ungkap Joko.
Sementara itu, Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo Widodo, menyatakan rapat pleno di Kantor Kecamatan Sukoharjo sudah berjalan untuk penghitungan suara di dua kelurahan. Tetapi karena instruksi dari KPU, maka penghitungan dihentikan sementara. “Kalau terjadi penundaan kita menunggu saja sampai bisa dilaksanakan kembali,” kata Havid.
Dilansir dari Bisnis.com, KPU masih melakukan perbaikan data perolehan suara presiden-wakil presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg) yang diunggah ke Sirekap. Namun demikian, Sirekap mengalami gangguan atau error, yakni rusaknya data saat petugas memasukkan C1 ke situs tersebut. Sirekap lantas menuai banyak kritik karena menghambat proses perhitungan suara.
KPU mengakui masih melakukan perbaikan data perolehan suara pilpres maupun pileg hasil unggahan Sirekap. Ada data yang masuk ke server KPU melalui Sirekap, tetapi tidak sesuai dengan dokumen C1 Plano asli yang difoto.
“Sekali lagi ada penginputan dari KPPS diperbaiki ketidaksesuaiannya, yang tampilannya berupa tabel [untuk] pemilu DPR RI, presiden yang bentuk pie chart,” terang komisioner KPU, Betty Epsilon Idroos.
Di sisi lain, Betty menyebut Sirekap tidak hanya mengalami kekeliruan dalam hal input data, tetapi juga serangan terhadap sistemnya. Aplikasi tersebut digunakan oleh 1,6 juta akun KPPS di seluruh Indonesia.
“Sebagai bentuk pengawasan, sebagai bentuk atensi, sebagai bentuk masukan dari publik tentu menjadi perhatian dan ditindaklanjuti menjadi bagian dari akuntabilitas dan transparansi KPU,” tuturnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
