SOLOPOS.COM - Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Perbaikan talut yang longsor di jalan Simo-Klego, Boyolali, terus dikebut dengan target selesai pada medio atau pertengahan Maret 2023. Saat ini, jalur tersebut ditutup sementara dan arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

Sebelumnya, jalur utama Simo-Klego tepatnya di Dukuh Ngablak, Desa Tanjung, Kecamatan Simo, Boyolali, longsor pada Kamis (9/2/2023). Sejak itu, jalan ditutup karena kondisinya membahayakan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Ahmad Gojali, mengungkapkan saat ini pembangunan talut oleh unit reaksi cepat (URC) DPUPR sedang berjalan.

“Yang jelas target [pekerjaan] kami satu bulan. Jadi pertengahan Maret sudah bisa dilalui tapi separuh badan jalan,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com di Gedung DPRD Boyolali, Rabu (1/3/2023).

Ia menjelaskan anggaran yang digunakan URC untuk pembangunan talut yang longsor di jalur utama Simo-Klego, Boyolali, itu senilai Rp200 juta. Gojali dalam wawancara sebelumnya, memerinci total anggaran dari URC  Rp200 juta digunakan untuk membangun talut sepanjang 13 meter dan tinggi 6,5 meter.

Jalan yang longsor sebelumnya sepanjang 10 meter dengan tinggi 6,5 meter. Gojali menyatakan selama proses pembuatan talut, jalan utama Simo-Klego ditutup total. Setelah selesai, masyarakat bisa lewat jalan tersebut namun hanya separuh badan jalan.

Gojali juga menyinggung adanya dana bantuan keuangan (bankeu) untuk perbaikan jalan di area sekitar area yang longsor di jalur utama Simo-Klego, Boyolali. Ia menyebut anggaran dari Bankeu nilainya Rp3 miliar.

“Kalau yang anggaran dari bankeu masih pembahasan, dalam artian ada penyelesaian administrasi dan segala macamnya,” tuturnya. Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPR Boyolali, Joko Prasetyo, menyebutkan progres pembangunan talut di lokasi longsor jalur Simo-Klego telah mencapai 35 persen.

“Diharapkan pertengahan Maret sudah selesai dikarenakan konstruksi fondasi sudah selesai,” ujar dia. Lebih lanjut, Joko menjelaskan dana bankeu Rp3 miliar akan digunakan untuk pengerjaan jalan Simo-Klego dengan konstruksi rigid.

Ia menyebut panjang jalan yang akan dikerjakan kurang lebih 1,5 kilometer dengan lebar lima meter. “Awal pekerjaan di sekitar wisata Lembah Gunung Madu sampai Simpang Empat Ngablak, Tanjung, Klego,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya