Soloraya
Selasa, 9 Februari 2010 - 02:59 WIB

Perbaikan tanggul di Solo terancam dialihkan

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Masih banyaknya warga bantaran di Kelurahan Semanggi dan Sangkrah Pasar Kliwon yang menolak relokasi menambah deretan panjang permasalahan di Kota Bengawan.

Salah satunya ialah proyek perbaikan tanggul di sepanjang Sungai Bengawan Solo khusus di Kota Solo terancam dialihkan ke pemerintah daerah lainnya.

Advertisement

Kasi Operasional dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Ruhban Ruzziatno menjelaskan, ancaman pengalihan proyek tersebut disebabkan BBWSBS sendiri juga dikejar untuk menuntaskan perbaikan tanggul di sepanjang Sungai Bengawan Solo.

Sehingga, jika Pemkot Solo tak kunjung menuntaskan permasalahan internal soal warga bantaran, maka proyek akan dialihkan ke daerah lainnya yang lebih dulu siap. “Tahun 2010 persoalan warga bantaran di Solo harus segera dibereskan. Kalau tak juga selesai, proyek perbaikan tanggul yang kini tengah dimulai bisa dialihkan ke kabupaten lainnya,” terangnya ketika ditemui Espos di sela-sela rapat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo (TKPSDA WSBS) di The Sunan Hotel, Senin (8/2).

Menurut Ruhban, perbaikan tanggul di Solo dicanangkan tahun 2010 ini. Perbaikan yang dimulai dari tanggul Joyontakan hingga Jurug sepanjang 15 kilometer itu sebenarnya sudah dimulai dengan perataan tanah bantaran, salah satunya di Kelurahan Sewu, Jebres.
“Konsepnya ialah dengan meninggikan, melebarkan serta penguatan. Karena, tanggul tersebut akan dijadikan jalan inspeksi khusus untuk kendaraan-kendaraan yang memenuhi syarat,” paparnya.

Advertisement

Konsekuensi dari pelebaran tanggul tersebut, kata dia, tanah bantaran harus benar-benar bersih dari aneka hunian. Bahkan, batas terluar dari kaki tanggul ialah 5 meter juga harus bersih.
“Artinya selain bantaran bersih dari hunian, permukiman yang berdiri di luar kaki tanggul hingga batas 5 meter juga melanggar. Dan ini ancamannya ialah pidana,” paparnya.

Hal sama juga terkait banjir yang sempat menggenangi warga bantaran Solo, Sabtu (6/2) malam. Menurut Ruhban, air Sungai Bengawan Solo yang menggenangi permukiman warga bantaran tersebut tak bisa dikategorikan banjir. Pasalnya, kawasan bantaran memang tempat peristihatan air ketika air melipampah.

Kabid OP BBWSBS, Darsono sebelumnya juga berharap bahwa persoalan hunian bantaran di Solo lekas diselesaikan Pemkot Solo. Hal itu untuk memperlancar program bersama dalam mewujudkan kawasan yang bebas banjir.

Advertisement

Selama ini, ratusan warga bantaran yang memiliki sertifikat tanah di Kelurahan Semanggi dan Sangkrah Pasar Kliwon masih getol menolak program relokasi. Sementara warga di Kelurahan Sewu dan Pucangsawit telah menerima program relokasi tersebut dan bersedia pindah.

asa

Advertisement
Kata Kunci : Di Solo Perbaikan Tanggul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif