SOLOPOS.COM - Sekretaris Dinas Sosial Sragen Finuril Hidayati menjelaskan percepatan Program Bantuan Sembako kepada warga di Gedung Lansia Dinsos Sragen, Senin (31/1/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 9.723 warga miskin di Kabupaten Sragen menerima Program Bantuan Sembako secara serentak yang difokuskan di tiga lokasi, yakni Gedung Lansia Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Kecamatan Gemolong, dan Kecamatan Sambungmacan, Senin (31/1/2022). Ribuan warga miskin itu tidak hadir saat empat kali digelar distribusi Program Bantuan Sembako.

Dalam percepatan distribusi Program Bantuan Sembako itu para warga miskin di Sragen tak menerima dalam bentuk barang sembako tetapi berupa uang tunai. Prosesnya setiap warga miskin yang datang menerima kartu keluarga sejahtera (KKS), kemudian menggesek e-warong, baru kemudian mencairkan uang tunai Rp200.000 per keluarga miskin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam distribusi Program Bantuan Sembako itu akan dihadiri Legislator DPR Paryono dan Wakil Bupati Sragen Suroto. Sekretaris Dinsos Sragen Finuril Hidayati saat berbincang dengan Solopos.com, Senin siang, menyampaikan jumlah warga miskin yang menerima percepatan distribusi Program Bantuan Sembako itu terdiri atas 5.935 pemegang KKS reguler dan 3.788 pemegang KKS yang terdampak pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19.

Baca juga: Perhiasan dan BPKB di Rumah Warga Tangkil Sragen Raib, Ini Kronologinya

Dia menerangkan di dalam data tersebut ketika ditemukan statusnya ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, meninggal dunia, pindah alamat, dan belum diketahui keberadaan maka KKS tidak diberikan lebih dulu.

“Kami sebenarnya sudah mendistribusikan KKS Program Bantuan Sembako itu sampai kali keempat. Informasi itu pun sampai ke desa-desa tetapi masih banyak warga miskin penerima KKS yang tidak datang. Kemudian dikasih kesempatan lagi ternyata tidak datang lagi. Kok masih ada yang belum menerima KKS ternyata setelah kami verifikasi ada yang statusnya ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, meninggal dunia, pindah domisi, dan seterusnya. KKS warga dengan status tersebut tidak diserahkan,” ujarnya.

Dia menyebutkan percepatan distribusi Program Bantuan Sembako itu dilakukan di tiga lokasi secara serentak. Dia menyebut khusus di Gedung Lansia Dinsos Sragen ini untuk distribusi warga dari Kecamatan Sambirejo, Karangmalang, Masaran, Kedawung, Sidoharjo, dan Sragen Kota.

Baca juga: Kerap Makan Korban, Warga Sragen Berinisiatif Uruk Jalan Jeglongan Sewu

“Ini wujud perhatian pemerintah. Mestinya warga menerima dalam bentuk sembako, karena percepatan maka warga menerima dalam bentuk uang tunai Rp200.000/KKS,” terang Finuril.

Finuril mewanti-wanti kepada warga penerima KKS agar menggunakan uang itu untuk beli sembako dan dilarang untuk membeli rokok atau pulsa. Dia mengatakan kalau ada warga lain yang menanyakan tidak dapat KKS maka silakan datang ke balai desa masing-masing dan silakan dicek namanya sudah masuk dalam data masyarakat miskin belum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya