SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
WONOGIRI — Salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Kecamatan Karangtengah, AP, 53, mencoba bunuh diri dengan minum cairan pembasmi nyamuk hingga separuh isi botol. Diduga, warga Lingkungan Tanggung, Kelurahan Giritontro, Kecamatan Giritontro itu nekat melakukan perbuatan tersebut karena terbelit masalah keuangan.
Kapolsek Giritontro AKP Soepadi, mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani, mengatakan AP ditemukan pihak keluarga sudah tergeletak di atas lantai kamar tidurnya dengan posisi tangan bersedekap.
“AP ditemukan oleh anak dan istrinya sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa [18/6/2013]. Saat itu, dari mulutnya keluar buih dan di sebelah AP ada botol obat pembasmi nyamuk. AP lalu dibawa ke RS Maguan Husada Pracimantoro,” katanya, kepada wartawan, Rabu (19/8/2013).
Menurutnya, saat dibawa ke rumah sakit, korban masih sadar dan sempat mengalami kejang-kejang. Hingga Rabu ini, lanjut Soepadi, AP masih dirawat di rumah sakit. Ia menduga, perbuatan itu dilakukan korban lantaran ada masalah di kantornya.
Camat Karangtengah, Herdian, membenarkan peristiwa itu, namun ia tidak tahu pasti penyebabnya.
“Kemarin AP memang tidak masuk kantor. Tapi masalahnya apa, saya juga tidak tahu pasti karena saya belum lama menjadi camat di sini,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu.
Terpisah, mantan Camat Karangtengah yakni Hery Indrastiyono mengatakan AP memang memiliki masalah di kantornya sejak ia masih menjabat.
“Masalah itu sudah lama terjadi. AP meminta pungutan liar mengatasnamakan camat dan sekcam kepada tiga orang kades [kepala desa]. Mereka adalah Kades Ngambarsari, Karangtengah dan Jeblogan. Masalah itu sudah sampai di Inspektorat. Mungkin AP sudah diperiksa Inspektorat dan disuruh mengembalikan uangnya,” katanya, Rabu.