SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Ponco Suseno/JIBI/SOLOPOS)
SUKOHARJO–Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo menyiapkan areal sekitar 500 hektare (ha) di Kecamatan Tawangsari untuk percontohan penyeragaman pola tanam.
Kegiatan itu akan dipusatkan di tiga desa dengan hamparan sawah saling terhubung.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (YPH) Dispertan Kabupaten Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, menyebutkan tiga desa untuk pilot project tanam serentak adalah Ponowaren, Kateguhan, dan Kedung Jambal. Namun dia mengatakan kegiatan itu juga melibatkan desa-desa lainnya di Tawangsari.
“Fokusnya tiga desa, tapi tak terbatas tiga desa itu. Desa-desa lain satu kecamatan juga dilibatkan bersama dengan P3A (paguyuban petani pengguna air) dan gapoktan (gabungan kelompok tani),” jelasnya kepada Solopos.com di sela-sela kesibukannya di Kantor Dispertan Kabupaten Sukoharjo, Selasa (3/4/2012).
Proboningsih mengungkapkan sejauh ini belum ada kepastian hari H pelaksanaan. Tetapi diperkirakan kegiatan tersebut berlangsung akhir April mendatang. Dia juga mengatakan untuk program itu Dispertan sedang mengupayakan adanya bantuan benih dari dinas terkait di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Ia menambahkan, penyeragaman pola tanam di galakkan di seluruh kabupaten/kota di Soloraya dengan penekanan di Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Dalam perkembangannya, papar dia, Sukoharjo ditunjuk sebagai pilot project tanam serentak yang bertujuan memutus siklus hama dan penyakit tanaman.
“Pengajuan benih sudah diverifikasi. Tetapi karena sebagian areal desa sasaran ada SLPTT (sekolah lapang pegelolaan tanaman terpadu), bantuan tidak boleh tumpang tindih dan diperluas ke desa lain.”