Soloraya
Selasa, 25 Juni 2024 - 15:11 WIB

Perempuan Lansia di Klaten Meninggal Terjebak di Dalam Rumah Terbakar

Taufiq Sidik Prakoso  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten memadamkan api yang melalap rumah lansia asal Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Selasa (25/6/2024) dini hari. (Istimewa/Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten)

Solopos.com, KLATEN–Seorang perempuan lansia yang tinggal di Dukuh Pencil, Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Klaten, Sarijah, meninggal dunia setelah terjebak di dalam rumahnya saat terjadi kebakaran, Senin (24/6/2024) malam. Lansia itu kemudian dimakamkan warga di kompleks pemakaman setempat, Selasa (25/6/2024) siang.

Peristiwa itu diketahui pada Senin sekitar pukul 23.45 WIB. Rumah berukuran 3 meter x 12 meter. Rumah itu ditempati Sarijah, 85, yang tinggal seorang diri.

Advertisement

Peristiwa itu dilaporkan ke pos Damkar Klaten, Selasa sekitar pukul 00.20 WIB. Kebakaran diketahui warga saat api sudah membesar. Warga berupaya memadamkan api secara swadaya serta menghubungi kantor Damkar Klaten.

Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, mengatakan proses pemadaman selesai sekitar pukul 01.40 WIB. Dari kejadian itu, penghuni rumah atas nama Sarijah meninggal dunia setelah terjebak di dalam rumah yang terbakar.

“Iya, informasi yang kami terima korban tinggal seorang diri,” kata Sumino saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Advertisement

Penjabat (Pj) Kades Bendo, Narsanto, menjelaskan rumah beserta isinya ludes terbakar. Kebakaran itu diketahui salah satu warga setempat yang mengetahui api sudah membesar dari rumah Sarijah. Nilai kerugian kejadian itu mencapai puluhan juta rupiah.

Dia juga membenarkan penghuni rumah bernama Sarijah meninggal dunia akibat terjebak kobaran api. “Rumahnya kecil dan hanya satu ruangan saja,” jelas Narsanto.

Diduga, api berasal dari lilin yang dinyalakan korban dan menyambar barang-barang mudah terbakar yang ada di dalam rumah.

Advertisement

Narsanto menjelaskan korban selama ini hidup seorang diri. Tidak ada kerabat yang tinggal bersama Sarijah. Aktivitasnya hanya di sekitar rumah lantaran kondisinya yang sudah manula dan jalannya sudah tidak lagi normal. Untuk kebutuhan sehari-hari, lansia itu mendapatkan bantuan dari pemerintah serta tetangga.

Rumah Sarijah sebenarnya sudah ada aliran listrik PLN. Namun, Sarijah lebih memilih menyalakan lilin untuk penerangan saat malam hari. “Setiap kali beli di warung tetangga, warga kerap beralasan kalau lilin yang dijual sudah habis karena khawatir ada apa-apa kalau mbahe itu menyalakan lilin di dalam rumah. Biar dia menyalakan lampu rumah saja. Tidak tahu lilin yang dinyalakan itu dibeli dari mana,” kata Narsanto.

Jenazah perempuan lansia yang menjadi korban dalam musibah kebakaran di Klaten itu sudah dimakamkan pada Selasa menjelang Zuhur di kompleks permakaman setempat. Jenazah dimakamkan warga setempat bersama perangkat desa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif