Soloraya
Kamis, 8 Juni 2017 - 19:35 WIB

Perempuan Psikotik Tanpa Identitas Lahirkan Bayi Perempuan di Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang perawat (tiga dari kiri) menggendong bayi Anggriane yang baru berumur 20 hari saat dijemput pejabat dari Dinas Sosial Sragen di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Kamis (8/6/2017). (Istimewa/Dinas Sosial Sragen)

Perempuan dengan gangguan jiwa yang tak diketahui identitasnya melahirkan bayi perempuan.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang perempuan penderita gangguan jiwa (psikotik) melahirkan bayi perempuan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Advertisement

Dinas Sosial (Dinsos) Sragen memberi nama bayi perempuan Anggriane. Bayi itu kemudian diserahkan hak asuhnya kepada panti anak milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah di Kota Salatiga.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Sragen, Handoko, saat dihubungi Solopos.com, Kamis, mengisahkan pada 3-4 bulan lalu Dinsos didatangi seorang mantan penderita psikotik bernama Titik yang membawa temannya yang tengah hamil. Perempuan hamil itu mengalami gangguan kejiwaan dan sulit diajak komunikasi.

Akhirnya perempuan berumur sekitar 35 tahun itu dipanggil Jessica. Handoko tak mengetahui dari daerah mana perempuan itu berasal. Ia memperkirakan umur kandungan perempuan tersebu saat itu 5-6 bulan.

Advertisement

“Kondisi fisik Jessica baik tetapi mengalami gangguan kejiwaan sehingga dia dikirim ke RSJD Solo untuk penanganan medis. Setelah kondisi kejiwaannya membaik, Jessica dititipkan di Panti Sinar Elim di Sidoharjo, Sragen. Saat memasuki masa melahirkan, Jessica dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen atas rekomendasi Dinsos. Akhirnya, Jessica melahirkan bayi perempuan secara normal pada 15 Mei 2017. Saat itu bobot si bayi hanya 1,9 kg,” ujar Handoko.

Dia menjelaskan karena bobot lahir bayi itu di bawah normal, bayi itu dirawat di inkubator. Setelah 20 hari, Dinsos dibolehkan mengambil bayi itu karena bobot bayi sudah normal, yakni 2,5 kg.

“Semoga kondisi kejiwaan si ibu tidak berpengaruh pada mental si bayi itu. Kami sudah menangani dua kasus seperti itu. Kasus pertama pada 2015 dan kasus kedua ya yang menimpa bayi Anggriane,” tambahnya.

Advertisement

Saat ini Jessica dikembalikan ke Panti Sinar Elim Sragen karena tidak memungkinkan untuk mengasuh anaknya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif