SOLOPOS.COM - Mural 17 proyek prioritas pembangunan Kota Solo hasil karya tiga muralis Solo Is Solo dipajang di depan Pendapi Gede Balai Kota Solo, Rabu (28/2/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Performing art dari tiga muralis Kota Solo ikut meramaikan momentum tiga tahun kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, di Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (28/2/2024).

Mereka yaitu Wildan Abimanyu, Bekti Maulana, dan Wihardita. Mereka sudah berjibaku dengan cat lukis sejak 10.30 WIB. Goresan kuas mereka sedikit demi sedikit membentuk gambaran Kota Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mulai dari Masjid Syeikh Zayed Solo, Solo Safari, Pura Mangkunegaran, Koridor Gatot Subroto, Rel Layang Joglo, dan lainnya. Ada 17 objek program prioritas pembangunan Solo yang digambar.

Butuh waktu berjam-jam bagi mereka untuk menyelesaikan lukisan tersebut. Sebab buah karya itu mereka dedikasikan di momentum tiga tahun kepemimpinan Gibran-Teguh.

Seperti dijelaskan Koordinator Solo Is Solo, Irul Hidayat. Menurut dia lukisan yang dibuat berupa 17 program prioritas pembangunan Solo dipersembahkan untuk momen istimewa tiga tahun kepemimpinan Gibran Teguh.

Selain performing art mural, ada juga bincang santai Solo The Incredible City. Hadir sebagai narasumber, General Manager (GM) Solo Safari, Shinta Adithya; CEO Lokananta, Wendi Putranto, dan Ketua Pengurus Masjid Syeikh Zayed, KH Abdul Rozaq Shofawi.

Dalam kesempatan itu para narasumber bercerita tentang perbedaan destinasi wisata Solo sekarang dengan sebelumnya. Seperti Lokananta yang telah bertransformasi tidak hanya menjadi studio rekaman musik. Destinasi wisata yang terletak di depan The Sunan Hotel Solo itu telah banyak berubah.

“Sekarang Lokananta tidak hanya tentang musik. Ada macam-macam, seni rupa, musik, Food and Beverage, fashion, hobbies seperti ada toko helm, fashion, barbershop, nail art, tattoo parlor, dan banyak lagi lainnya. Kami juga jadi etalase brand-brand lokal biar dikenal lebih banyak orang,” ujar Wendi.

Menurut dia pada weekdays jumlah pengunjung Lokananta di kisaran 1.000 orang. Sedangkan pada akhir pekan dan hari libur jumlah pengunjung di kisaran 1.500-2.000 orang. Sementara Shinta Adithya mengatakan Solo Safari sudah jauh berbeda dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug.

“Kami hadir dengan konsep lebih dekat, indah, dan modern. Yang pernah ke TSTJ, satwa-satwanya dikandangkan. Sekarang kami hadir dengan konsep lebih estestik, lebih dekat, sehingga pengunjung bisa berinteraksi dengan satwa, foto sama burung, kasih makan buaya dan kuda nil,” terang dia.

Shinta mengatakan Solo Safari bukan hanya destinasi wisata keluarga. Pasangan muda-mudi yang ingin menghabiskan waktu bersama juga banyak yang berkunjung ke Solo Safari.

“Banyak yang zoo date di Solo Safari karena tempatnya sangat estetik, ada tempat baru Bengawan Resto,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya