SOLOPOS.COM - Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu difoto pada Sabtu (12/5/2018). (Mariyana Ricky P.D./Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pendaki diminta mewaspadai suhu ekstrem di Puncak Gunung Lawu. Saat ini, suhu udara di puncak Lawu sedang dingin-dinginnya. Diperkirakan suhu udara ekstrem akan terjadi hingga Agustus nanti.

Anggota Sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi, mengatakan kondisi suhu dingin ekstrem di puncak Lawu terjadi sejak beberapa hari terakhir. Masyarakat sekitar menyebutnya musim mbediding.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para pendaki yang hendak melakukan pendakian diminta mempersiapkan mental, fisik, dan perbekalan. Kondisi fisik yang prima sangat dibutuhkan saat mendaki Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

“Bawa bekal yang banyak. Jangan lupa isi perut. Kalau memang sakit atau badan tidak fit urungkan niat mendaki, karena cuaca sedang dingin-dinginnya,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (26/6/2023).

Suhu di puncak Lawu, lanjut dia, bisa mencapai 2 derajat Celcius terutama saat dini hari. Kondisi ini rawan membuat pendaki rentan mengalami hipotermia. Ini adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius. Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Paling buruk bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.

Kasus kematian mahasiswi dari Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa N.R., 20, saat mendaki Gunung Lawu harus menjadi peringatan bersama. Pendaki harus mempersiapkan mental dan fisik saat mendaki Gunung. “Penting mengisi perut. Karena kondisi yang dingin dan perut kosong rawan mengakibatkan pendaki sakit,” kata dia.

Plt. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Muis Zamroni Aziz Efendi, mengucapkan belasungkawa atas kejadian meninggalnya mahasiswi Tekni Mesin Undip itu saat mendaki Gunung Lawu pada Minggu (25/6/2023). Kepergian korban menambah daftar pendaki yang meninggal dunia di Gunung Lawu.

Pihaknya pun mengimbau kepada para pendaki supaya menyiapkan kondisi fisik apabila hendak melakukan pendakian ke Gunung Lawu. “Kalaupun tidak kuat, tidak usah dipaksakan,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pendaki anggota rombongan mahasiswa Undip Semarang, Anindita Syafa N.R. ditemukan meninggal dunia di Gunung Lawu tepatnya di Pos Gupakan Menjangan, Candi Cetho, pada Minggu (25/6/2023).

Korban meninggal dunia karena sakit mag dan sempat mengalami hipotermia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya