Soloraya
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 01:22 WIB

Peringati Hari Jadi Polwan Ke-73, Polres Sukoharjo Bagikan Sembako dan Masker

Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua Polwan Sukoharjo membagikan sembako kepada warga di Desa Langenharjo, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021) pagi.

Solopos.com, SUKOHARJO—Menyambut hari jadi Polwan yang ke-73 pada 1 September mendatang, Polres Sukoharjo melakukan kegiatan sosial ke sejumlah tempat, Jumat (20/8/2021) pagi.

Belasan Polwan membagikan sembako dan masker kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat yang disambangi antara lain yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo  Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah; di Pasar Ir. Soekarno dan Yayasan As- Sakinah Desa Telukan.

Advertisement

Di Desa Langenharjo, belasan Polwan membagikan paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, mi instan dan masker.

Baca Juga: Bagikan Sembako Door to Door ke Rumah Warga 

Advertisement

Baca Juga: Bagikan Sembako Door to Door ke Rumah Warga 

Sedangkan di kawasan Pasar Ir. Soekarno, tim membagikan nasi boks kepada tukang becak, ojek online, tukang parkir dan masyarakat yang melintas.

“Tim juga membagikan masker sejumlah 200 buah kepada para pengunjung dan pedagang pasar pagi, tukang parkir, tukang becak dan sopir angkot di Pasar Ir. Soekarno,” kata Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan, SIK dalam rilisnya, Jumat (20/8/2021).

Advertisement

“Bantuan yang diberikan berupa beras 100 kg, minyak goreng 20 liter, mi instan dua dos serta uang Rp2 juta,” lanjut Kapolres.

Sejarah Polwan

Untuk diketahui, sejarah perempuan polisi (Polwan) dimulai pada awal tahun 1948, di mana saat itu kepolisian sulit memeriksa korban, tersangka ataupun saksi wanita secara fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Advertisement

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi, Sumatra Barat lantas mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.

Baca Juga: Beras & Sembako Kena Pajak, Angka Kemiskinan Bakal Melonjak! 

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatra yang berkedudukan di Bukittinggi lalu memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.

Advertisement

Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan enam siswa wanita yaitu Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, Rosnalia Taher; untuk mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi.

Sejak saat itu setiap tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan).

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif