SOLOPOS.COM - KARNAVAL KERETA-Ratusan siswa TK di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, bersama orangtuanya, naik kereta mini dan berkeliling desa sambil mengenakan pakaian adat jawa, Kamis (19/4). Kegiatan itu digelar untuk memperingati Hari Kartini, yang jatuh pada Sabtu (21/4) mendatang.(Espos/Farid Syafrodhi)

KARNAVAL KERETA-Ratusan siswa TK di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, bersama orangtuanya, naik kereta mini dan berkeliling desa sambil mengenakan pakaian adat jawa, Kamis (19/4). Kegiatan itu digelar untuk memperingati Hari Kartini, yang jatuh pada Sabtu (21/4) mendatang.(Espos/Farid Syafrodhi)

Foto dan poster pahlawan nasional, Kartini, tertempel di pinggir puluhan kereta mini. Kereta yang dihiasi aneka asesoris itu, berbaris dan berjalan rapi sambil mengular di sejumlah ruas jalan Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Kamis (19/4/2012).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para penumpang kereta, yakni anak-anak dan orangtua murid dari 29 TK se-Kecamatan Manisrenggo, menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, ciptaan WR Supratman. Karnaval kereta mini itu digelar untuk memperingati Hari Kartini, yang jatuh pada Sabtu (21/4/2012) mendatang.

Ratusan anak TK itu mengenakan pakaian khas adat jawa. Anak perempuan mengenakan kebaya, sedangkan anak laki-laki mengenakan beskap tanpa asesoris keris. Tak mau kalah, ada juga para orangtua yang bersolek mematutkan diri dengan mengenakan pakaian khas lakon wayang orang, Srikandi. Di mata ibu-ibu yang juga orangtua siswa itu, tokoh Srikandi adalah sosok perempuan kuat dan handal.

“Meskipun Dewi Srikandi itu lemah gemulai, namun sosoknya juga sangat tegas. Sifat itu sama halnya dengan Ibu Kartini,” ujar Nur Farida, salah satu orangtua yang mengenakan pakaian tokoh pewayangan tersebut.

Selain Farida, puluhan ibu dari TK Pertiwi Desa Leses, Manisrenggo, juga mengenakan pakaian serupa. Sementara ibu-ibu dari TK yang lain, memilih untuk mengenakan kebaya. “Agak ribet kalau pakai kostum Srikandi, apalagi harus naik kereta mini. Karena itu kami mengenakan bawahan celana, bukan kebaya, biar bisa bergerak bebas,” aku Farida.

Sebanyak 39 kereta mini bergerak dari TK Pertiwi Leses, menyusuri sejumlah ruas jalan di Manisrenggo. Jalan yang dilewati antara lain di Desa Nangsri, Barongan, Ngemplakseneng, Nangsren, lalu kembali lagi ke tempat semula. Saat berjalan, kereta mini tersebut sempat terhalang oleh puluhan truk yang mengangkut material pasir dan bebatuan. Ada pula kereta yang mengalami ban kempes saat di jalan. Namun hal itu tidak menyurutkan mereka untuk melanjutkan perjalanan sepanjang lebih kurang 10 kilometer itu.

Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kecamatan Manisrenggo, Sumiyati, mengatakan gelaran tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan jasa Kartini, saat memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. “Semangat Kartini berupa emansipasi wanita, sangat nyata sudah kita rasakan. Tinggal bagaimana sekarang ini kita melanjutkan perjuangan Kartini dengan cara masing-masing,” ungkap Sumiyati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya