Soloraya
Jumat, 24 Maret 2023 - 13:37 WIB

Peringati Hari TBC Sedunia, RS Indriati Solo Baru Gelar Penyuluhan TBC Anak

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RS Indriati Solo Baru menggelar penyuluhan TBC anak oleh dokter spesialis anak, Pongky Suryo Triwati, di Poliklinik Tumbuh Kembang RS Indriati Solo Baru pada Jumat (25/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia setiap 24 Maret, RS Indriati Solo Baru menggelar penyuluhan TBC anak. Penyuluhan dilakukan di Poliklinik Tumbuh Kembang RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo pada Jumat (24/3/2023).

Penyuluhan oleh dokter spesialis anak Pongky Suryo Triwati ini merupakan bentuk partisipasi RS Indriati Solo Baru dalam Gelar Suluh Nasional yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat lebih peduli dan sadar mengingat penyakit TBC masih dikategorikan sebagai epidemi di dunia, termasuk di Indonesia.

Advertisement

Dalam penyuluhannya, Pongky mengatakan TBC merupakan penyakit menular yang bukan berasal dari keturunan. Melainkan disebabkan adalah kuman TBC atau microbacterium tuberculosis. Anak-anak dapat tertular TBC melalui droplet seperti penyebaran virus Covid-19. Bakteri tersebut bisa hinggap ke tubuh orang sekitar baik ke anak-anak maupun orang dewasa.

“Cara penularannya melalui droplet [percik renik] mulai dari batuk, bersin, berbicara, tertawa terbahak-bahak bahkan ketika bernyanyi juga bisa menularkan. Dropletnya bisa menempel ke mikrofon misalnya saat bernyanyi atau di tempat-tempat lain dan virusnya bisa bertahan 24 jam dalam ruangan ber-AC atau tertutup,” jelas Pongky.

Advertisement

“Cara penularannya melalui droplet [percik renik] mulai dari batuk, bersin, berbicara, tertawa terbahak-bahak bahkan ketika bernyanyi juga bisa menularkan. Dropletnya bisa menempel ke mikrofon misalnya saat bernyanyi atau di tempat-tempat lain dan virusnya bisa bertahan 24 jam dalam ruangan ber-AC atau tertutup,” jelas Pongky.

Perempuan lulusan Pendidikan Kedokteran Spesialis Anak di Universitas Diponegoro itu mengatakan pasien dewasa yang memiliki riwayat TBC aktif bisa menularkan kepada 10-15 orang di sekelilingnya tiap tahunnya. Sementara jika terkena droplet, orang tersebut tak selalu bisa langsung terinfeksi. Bisa saja seseorang tetap sehat, jika seluruh kuman TBC dapat dimusnahkan oleh sistem pertahanan tubuh.

Kemungkinan lainnya adalah seseorang bisa juga terkena virus tetapi hanya laten jika dipagari oleh imun, sehingga tidak menimbulkan TBC. Sementara bagi seseorang yang sistem pertahanan tubuhnya tidak mampu melawan kuman TBC maka dapat terinfeksi virus TBC secara langsung.

Advertisement

Selain itu kekebalan tubuh yang menurun juga meningkatkan sakit TBC. Menurunnya kekebalan tersebut itu berasal dari beberapa faktor seperti gizi buruk, diabetes melitus, penyakit keganasan, konsumsi obat steroid, HIV, dan lainnya.

Faktor Penularan TBC

Sementara kemungkinan anak tertular TBC dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kontak erat dengan pasien TBC paru yang infeksius. Gejala TBC pada anak terlihat ketika anak menderita batuk selama dua pekan meski telah diobati.

Selain itu anak mengalami demam selama dua pekan dan berat badannya tetap atau menurun dalam dua bulan Selain itu anak terlihat lesu dan tidak aktif.

Advertisement

“Jika mendapati tanda-tanda tersebut segera bawa anak ke pusat layanan kesehatan. Bisa ke klinik, dokter pribadi, puskesmas atau lainnya. Ini agar bisa ditelusuri secara spesifik anak terinfeksi TBC atau tidak. Jika tidak sakit akan diberi obat pencegahan. Jika sakit harus melakukan pengobatan. Biasanya nanti akan dilakukan uji tuberkolin mantoux atau tes IGRA (darah). Bisa juga melalui rontgen dada dan juga pemeriksaan dahak. Tergantung rekomendasi dari dokter,” jelas Pongky.

Dia menegaskan TBC bisa disembuhkan asal melakukan pengobatan secara teratur. TBC ringan dapat diobati selama 6-9 bulan. Sementara jika sudah dalam kondisi berat harus diobati selama 12 bulan. Selain itu, vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) bisa mencegah TBC berat hingga 60-80%. Vaksin tersebut disuntikkan pada lengan kanan atas anak sesuai kesepakatan dokter, untuk mendeteksi vaksinasi.

Di RS Indriati Solo Baru vaksinasi BCG untuk anak rutin dilakukan satu bulan dua kali. Vaksinasi dilaksanakan pada Selasa pekan pertama dan ketiga selama bukan tanggal merah. RS Indriati juga menerima pasien penderita TBC berobat secara gratis dengan BPJS.

Advertisement

“Pasien di RS Indriati untuk kasus TBC anak cukup banyak, tingkat kepatuhan mereka selama berobat cukup bagus. Saya mengimbau masyarakat jika dalam ruangan bisa menggunakan masker. Masker tidak hanya mencegah Covid-19 tetapi juga untuk TBC. Jika mendapati anak bergejala segera ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk ditelusuri TBC atau bukan. Bagi orang dewasa pemeriksaan dahak penting sekali,” jelas Pongky.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif