Solopos.com, KLATEN – Warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Klaten, menggelar santunan kepada anak yatim, orang lansia, serta difabel serta pentas wayang dakwah. Rangkaian kegiatan itu digelar untuk memperingati ulang tahun Trah Mbutuh.
Kegiatan itu digelar selama beberapa waktu terakhir dengan puncak kegiatan yakni pentas wayang dakwah di kampung setempat, Sabtu (7/1/2023) malam. Kegiatan itu menghadirkan dalang sekaligus pengasuh Ponpes Al-Falah, Sukoharjo, Sri Setyo.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Ketua Trah Mbutuh, Agung Nugroho, mengatakan warga membentuk semacam komunitas sejak 2016 lalu dimaksudkan untuk semakin merukunkan warga. Trah Mbutuh digawangi para anak-anak muda kampung setempat.
Mereka saban tahun rutin menggelar berbagai kegiatan termasuk menggalang donasi untuk santunan kepada warga setempat. Tahun ini, Trah Mbutuh memberikan santunan kepada 25 anak yatim, 40 orang lansia, serta 20 difabel di kampung setempat.
Selain berupa barang, mereka juga memberikan santunan berupa uang tunai dengan masing-masing penerima Rp150.000.
Selain santunan, Trah Mbutuh juga berkolaborasi dengan kelompok-kelompok di kampung setempat untuk menampilkan karya saat puncak acara. Termasuk dengan para pengrajin wayang kulit di Sidowarno.
Sebagai informasi, Sidowarno dikenal sebagai sentra perajin wayang kulit di Klaten dan jasa mereka digunakan banyak dalang kondang. “Harapan kami dengan keberadaan Trah Mbutuh ini kerukunan warga semakin terjalin dan kampung kami semakin berkembang,” kata Agung kepada Solopos.com, Minggu (8/1/2023).
Kepala Desa (Kades) Sidowarno, Joko Suwarno, mengatakan Trah Mbutuh yang diinisiasi kelompok pemuda setempat memiliki banyak kegiatan positif. Dia berharap Trah Mbutuh bisa menjadi percontohan bagi aktivitas kelompok pemuda di kampung lainnya.