Soloraya
Senin, 29 April 2013 - 17:37 WIB

Peringkat Otda Merosot, Walikota Geram

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Rudy (Agoes Rudianto/dok)

Walikota Rudy (Agoes Rudianto/dok)

SOLO—Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, geram kinerja Pemkot Solo di bawah kepemimpinannya dinilai menurun. Pernyataan Walikota menanggapi merosotnya peringkatnya Kota Solo sebagai penyelenggara otonomi daerah untuk kategori pemerintah kota.

Advertisement

Pada 2011, Pemkot Solo mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara otonomi daerah terbaik untuk kategori kinerja penilaian Pemerintah Kota 2009. Namun sayang, peringkat pertama yang pernah didulang oleh Pemkot Solo kini harus merosot ke peringkat ketujuh.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 120–2818/2013 Tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2011, menyebutkan penilaian Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Solo menempati peringkat tujuh.

”Saya emoh kalau dikatakan kinerja Pemkot menurun saat dipimpin saya. Jadi gini, tahun 2011 saya masih menjabat sebagai wakil walikota dan Oktober 2012 saya baru dilantik menggantikan Walikota terdahulu, Joko Widodo. Nah, baru kemarin saya menjabat Walikota,” ujar Rudy saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/4/2013).

Advertisement

Dalam penilaian penyelenggara otonomi daerah untuk kategori pemerintah kota, Rudy mengaku tidak mengetahui kriterianya. ”Kriteria penilaiannya seperti apa, saya tidak tahu. Atas dasar apa penurunan peringkat itu juga tidak jelas. Namun saya tetap mengusahakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat,” katanya.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Suharto justru mengakui saat ini aspek pelayanan Pemkot Solo mengalami penurunan. Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui apakah penurunan aspek pelayanan menjadi dasar penilaian atas penyelenggara otonomi daerah untuk kategori pemerintah kota.
”Secara umum aspek pelayanan mengalami menurun, namun ini harus kita sikapi, bahwa aspek pelayanan butuh perhatian dan peningkatan. Sedangkan aspek yang lain masih cukup bagus, linear dan perlu dipertahankan,” papar Budi.

Budi menerangkan penurunan pelayanan meliputi aspek sikap, ketersediaan sarana dan prasarana, maupun dalam bentuk pengurusan izin dan lain-lain. ”Ini tidak perlu kita perdebatkan. Penurunan ini bisa menjadi cerminan untuk koreksi agar ke depan lebih baik dalam peningkatan mutu pelayanan. Pemkot kembali menjadi juara,” kata Budi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif