SOLOPOS.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Klaten menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-14 di Kecamatan Prambanan, Minggu (30/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten menorehkan banyak prestasi dan pencapaian selama periode Muktamar ke-47. Beberapa di antaranya mengakuisisi rumah sakit dan klinik di wilayah Kabupaten Bersinar.

Sebagai informasi, PDM dan PD Aisyiyah Klaten menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-14 periode Muktamar ke-48 di Prambanan, Klaten, Minggu (30/7/2023). Dalam acara itu diungkapkan kinerja pengurus Muhammadiyah periode muktamar ke-47 yang berhasil mengembangkan beberapa amal usaha.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris PDM Klaten, Iskak Sulistya, mengatakan Musyda menjadi puncak dari serangkaian kegiatan organisasi dan kaderisasi termasuk proses kinerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Pada Musyda itu bakal ada laporan kebijakan pimpinan untuk mengevaluasi kinerja pimpinan sebelumnya yang diproyeksikan dalam program kerja.

“Tema yang kami ambil Memakmurkan Masjid, Memajukan Klaten. Tema ini menjadi semangat dari PP Muhammadiyah dalam memakmurkan masjid. Kami membangun nilai lokalnya dengan frasa memajukan Klaten. Harapan kami masjid-masjid Muhammadiyah menjadi kemajuan Klaten yang sudah dimulai di beberapa saat lalu,” kata Iskak saat ditemui Solopos.com di sela pembukaan Musyda, Minggu.

Sementara itu, kinerja pimpinan Muhammadiyah Klaten pada periode Muktamar ke-47 termasuk kategori baik. Beberapa amal usaha baru dikembangkan seperti RS PKU Muhammadiyah Prambanan. Kemudian mengakuisisi klinik di Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan.

“Kami juga mendapatkan beberapa amanah hibah dan wakaf yang kami kembangkan. Kemudian juga amanah dari Musyda sebelumnya berkenaan dengan Universitas Muhammadiyah Klaten sudah berhasil diwujudkan di akhir tahun periode kemarin,” kata Iskak.

Iskak menjelaskan ekspansi dilakukan beberapa pimpinan cabang dalam hal mengembangkan amal usahanya. Seperti Pimpinan Cabang Muhammadiyah Delanggu dengan mengakuisisi RSKB IPHI menjadi RS PKU Muhammadiyah Pedan serta mengakuisisi RS dr Oen Sawit Boyolali.

“Termasuk Lazis memiliki pencapaian cukup baik. Di mana setiap mobilisasi infak masyarakat selalu terdepan. Paling banyak se-Jawa Tengah, bahkan se-Indonesia, untuk ukuran Lazis Muhammadiyah,” kata Iskak.

Iskak berharap dari Musyda kali ini ada keberlanjutan dengan program dan pencapaian dari hasil Musyda sebelumnya. Sesuai tema yang diusung pada Musyda kali ini, Iskak berharap ada usaha spiritual dari masjid kemudian ada nilai sosial yang dikembangkan untuk memajukan Klaten.

“Sehingga nanti Muhammadiyah harus menjadi bagian solusi masyarakat. Kami sangat berharap Muhammadiyah menghindari merepotkan orang banyak. Justru kami menumbuhkembangkan dan mendorong semua program pemerintah lebih maju dan cepat dengan amal usaha yang dimiliki [Muhammadiyah],” kata Iskak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya