SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di TPA Troketon, Kecamatan Pedan ditumpuk dan ditimbun menggunakan tanah, Kamis (24/2/2022). Ketinggian tumpukan sampah itu diperkirakan mencapai sekitar 5 meter. (Solopos/TAufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tempat pemrosesan akhir atau TPA sampah Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, saat ini sudah penuh dan umurnya diperkirakan tinggal dua tahun lagi. Untuk memperpanjang umur TPA sampah tersebut, Pemkab menyiapkan sejumlah strategi.

Strategi itu salah satunya dengan memperluas lahan TPA. Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan sesuai analisis, kebutuhan lahan TPA sekitar 19 hektare (ha).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sementara kondisi saat ini lahan TPA Troketon seluas 7,08 ha. Tahun ini, Pemkab menambah luasan lahan TPA Troketon sekitar 1,9 ha. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp4 miliar.

Namun, Sekda menjelaskan perluasan lahan bukan satu-satunya solusi untuk memperpanjang umur TPA Troketon, Klaten. Pemkab terus berupaya mencari solusi lain.

“Pemkab terus berupaya tidak hanya solusi penambahan luas lahan, tetapi mekanismenya supaya memperpanjang umur TPA itu. Mau tidak mau pengelolaan sampah dari hulu,” kata Jajang saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (14/8/2023).

Jajang menjelaskan saat ini sampah yang tertangani secara profesional masih kurang dari 50 persen dari total sampah yang diproduksi di Klaten. Rata-rata per hari sampah yang terangkut ke TPA Troketon sekitar 100 ton.

Soal pengelolaan sampah di tingkat hulu, Jajang menjelaskan Pemkab terus melakukan kajian terkait referensi alat pengelola sampah di tingkat hulu seperti di pasar tradisional.

“Ada gambaran referensi beberapa alat dan tentunya menyesuaikan kemampuan anggaran. Ternyata alatnya tidak murah,” kata dia.

Jajang juga menjelaskan Pemkab melibatkan kalangan swasta guna membantu penanganan sampah di Klaten. Menurut Jajang, sampai hari ini TPA Troketon, Klateb, masih relatif aman.

“Tetapi kami mikirnya untuk ke depan. Harapan kami kepada masyarakat, sampah bisa dikelola betul dari titik terkecil, dari masyarakat yang bisa dimanfaatkan, ya dimanfaatkan. Kalaupun tidak, bisa dikelola secara konvensional. Yang terpenting saat ini jangan sampai ada sampah liar,” kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Srihadi, mengatakan umur TPA Troketon diperkirakan tersisa dua sampai tiga tahun lagi. Sampai saat ini, volume sampah yang terangkut ke TPA sekitar 100 ton per hari.

Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 90 ha. “Ada penambahan armada truk otomatis menambah volume sampah yang terkelola,” kata dia.

Srihadi membenarkan ada penambahan lahan di TPA Troketon. Penambahan lahan itu dilakukan melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim).

Disinggung upaya untuk memperpanjang umur TPA Troketon, Klaten, Srihadi mengatakan dengan memaksimalkan 35 tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) yang tersebar di berbagai wilayah.

“Kami memaksimalkan pengurangan di tingkat hulu dengan memaksimalkan 35 TPS3R. Kondisinya ada yang maksimal, ada yang capaiannya sedikit kami maksimalkan. Selain itu, pengurangan melalui bank sampah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya