Soloraya
Selasa, 18 September 2012 - 01:17 WIB

PERLINDUNGAN ANAK: Gara-Gara Jambu Air, Dua Bocah di Karanganyar Diborgol

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Imam (kiri), bocah yang ditangkap dan diborgol oleh anggota TNI AU Lanud Adisumarmo mendapatkan rehabilitasi psikologis dari seorang anggota LSM Sahabat Kapas di kediamannya, Senin (17/9/2012). (Foto: Pilar Sidik Pratomo/JIBI/SOLOPOS)

Imam (kiri), bocah yang ditangkap dan diborgol oleh anggota TNI AU Lanud Adisumarmo mendapatkan rehabilitasi psikologis dari seorang anggota LSM Sahabat Kapas di kediamannya, Senin (17/9/2012). (Foto: Pilar Sidik Pratomo/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Dua bocah diborgol jari oleh oknum anggota TNI AU Lanud Adisoemarmo hanya gara-gara memetik jambu air tanpa izin di halaman rumahnya. Senin (17/9/2012) sore, sekitar pukul 16.30 WIB, salah satu rumah di lingkungan RT 001/RW 012 Jetak, Bolon, Colomadu, Karanganyar, terlihat sepi. Di dalam rumah joglo itu, Agus Prakoso bersama istri dan anak-anaknya sedang menikmati sore dengan berbagai aktivitas.

Advertisement

Melihat keasyikan mereka, sekilas orang tak akan tahu jika beberapa hari sebelumnya, keluarga Agus baru saja mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Tepatnya pada Jumat (14/9/2012) sekitar pukul 16.00 WIB, salah satu anaknya, Imam, 10, disekap dan diborgol oleh anggota TNI bernama Supardi, yang terhitung masih tetangga satu RT.

Kejadian itu berawal ketika Imam bersama ketiga temannya, yakni Azis, Alex dan Ivan, bermain di sekitar rumah Supardi. Tak berapa lama, mereka kepincut pada jambu air yang ada di halaman rumah Supardi. Imam langsung memanjat pohon dan memetik beberapa jambu air, sementara ketiga temannya menunggu di bawah. Seusai mengambil jambu air tanpa izin, mereka langsung pergi.

Supardi yang mengetahui ulah sekawanan bocah itu langsung membuntuti dan menangkap mereka. Alex dan Ivan berhasil kabur, sedangkan Imam dan Azis tertangkap tangan. Malangnya, bocah yang baru duduk di kelas IV dan VI SD itu mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya. Jari-jari mereka diborgol kemudian dimasukkan di gudang rumah Supardi. Kondisi itu telah membuat keduanya trauma.

Advertisement

Ibunda Imam, Sri Handayani, saat ditemui Espos  di rumahnya, mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah warga sekitar berkerumun meminta pembebasan dua bocah itu. Sri berkali-kali meminta anaknya supaya dibebaskan, tapi tak segera dilakukan Supardi. Ibu-ibu sampai bercucuran air mata menyaksikan kejadian itu. Bahkan, ada warga yang sampai membawa sabit. Akhirnya, keduanya dibebaskan sekitar pukul 16.30 WIB.

Ayah Imam, Agus Prakoso, juga telah melaporkan kasus ini lewat koleganya di bagian Provost TNI AU Lanud Adisoemarmo. Sementara itu, Ngatno, tetangga dekat Supardi, menyampaikan niat baik Supardi untuk meminta maaf kepada keluarga korban.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adi Soemarmo, Maryono, menyatakan belum mendapat informasi tersebut. “Saya belum dapat info. Nanti kalau sudah dapat info, saya kabari,” ujarnya melalui pesan singkat yang dikirim ke nomor Espos, Senin malam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif