Soloraya
Rabu, 13 September 2017 - 16:15 WIB

Permintaan Elpiji Melon di Karanganyar Melonjak, Pembeli Inden

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan menurunkan tabung elpiji 3 kilogram dari kendaraan roda empat di agen elpiji Salma Wicaksana di Jungke Kecamatan Karanganyar Kota, Karanganyar, Rabu (13/9/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Permintaan elpiji bersubsidi di Karanganyar naik pesat.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tingginya permintaan elpiji 3 kg dalam sebulan terakhir membuat sejumlah pangkalan elpiji di Karanganyar kewalahan. Pihak pangkalan terpaksa melayani pembelian elpiji bersubsidi dengan cara inden.

Advertisement

Salah satu penjual pemilik pangkalan epliji di Badranasri, Karanganyar, Sri Rahayu, 57, mengatakan jatah yang diterima dari agen elpiji dalam dua bulan terakhir turun. Bulan Agustus 2017, pihaknya menerima jatah 70 tabung elpiji melon per pekan. Mulai September 2017, pangkalannya hanya menerima 60 tabung elpiji per pekan.

“Jatah gas dari atas [agen] memang dikurangi. Makanya, banyak yang kesulitan mencari elpiji. Dalam kondisi normal, tempat saya memperoleh jatah 100 tabung elpiji per pekan. Dengan pengurangan ini, saya pun kewalahan menerima permintaan elpiji dari konsumen,” katanya saat ditemui di kiosnya di Badranasri, Karanganyar, Rabu (13/9/2017).

Sri Rahayu mengaku acap kali menolak calon pembeli di pangkalannya. “Saat di-drop [memperoleh jatah pengiriman dari agen], biasanya dalam jangka waktu 20 menit langsung habis,” kata dia.

Advertisement

Sri menerangkan jatah pengiriman biasanya awal pekan. “Saat ini, sudah banyak yang pesan membeli tabung gas. Padahal, barangnya belum ada di pangkalan saya. Sudah ada puluhan konsumen yang menitipkan tabung gasnya yang kosong ke tempat saya,” kata dia.

Salah satu pedagang bakso di kawasan Karanganyar Kota, yakni Sugeng, 34, mengatakan sangat membutuhkan elpiji 3 kilogram.

“Sayangnya, saat ini sudah langka. Sangat sulit mencari elpiji 3 kilogram. Kalau pun ada, saya harus membeli elpiji dengan harga relatif tinggi, yakni Rp19.000-Rp20.000 per elpiji,” katanya.

Advertisement

Pemilik agen elpiji Salma Wicaksana di Jungke Kecamatan Karanganyar Kota, Setya Budi, mengatakan penyebab meningkatnya permintaan elpiji di tengah masyarakat salah satunya karena banyak warga mengadakan hajatan.

“Jatah yang kami terima dari Pertamina tiap bulannya mencapai 64.000 tabung per bulan. Saat ini pun sudah ada penambahan [menjadi 70.000 per bulan]. Pasokan dari kami sebenarnya lancar. Hanya, penggunaan elpiji di tingkat masyarakat memang meningkat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif