Soloraya
Sabtu, 1 Juni 2019 - 17:30 WIB

Permintaan Meningkat Tajam, Harga Daging Ayam di Sukoharjo Tembus Rp36.000/kg

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO – Harga daging ayam di pasaran pada empat hari menjelang Lebaran atau H-4 menembus Rp36.000 per kilogram (kg). Harga daging ayam diprediksi menembus Rp40.000 per kg pada H-1 Lebaran.

Pantauan Solopos.com di Pasar Ir. Soekarno, Sabtu (1/6/2019), masyarakat berjubel membeli kebutuhan pokok di pasar. Tingkat permintaan masyarakat melonjak tajam seiring para pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai kantoran yang telah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Mereka juga telah menikmati libur Lebaran sehingga langsung menuju ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok.

Advertisement

Hal ini mendongkrak harga kebutuhan pokok seperti daging ayam. Harga daging ayam naik signifikan hingga Rp36.000 per kg. Sebelumnya, harga daging ayam dibanderol Rp28.000 per kg-Rp30.000 per kg. “Semua masyarakat berbelanja daging ayam sebagai bahan utama membuat menu makanan,” kata seorang pedagang daging ayam di Pasar Ir. Soekarno, Sumarsono, Sabtu.

Saking tingginya tingkat permintaan, pembeli harus mengantre saat membeli daging ayam. Mereka membeli daging ayam dalam jumbah besar untuk kebutuhan memasak saat perayaan Lebaran.

Sumarsono membandingkan harga daging ayam saat Lebaran 2018. Kala itu, momen bulan puasa dan Lebaran berpengaruh pada melonjaknya harga daging ayam di pasaran. Harga daging ayam dibanderol Rp38.000/kg-Rp40.000/kg. Padahal, harga daging ayam pada hari biasa hanya Rp28.000/kg.

Advertisement

“Kondisinya tak jauh berbeda dibanding Lebaran tahun lalu. Bisa jadi, harga daging ayam terus membumbung tinggi pas Lebaran,” ujar dia.

Pernyataan senada diungkapkan pedagang daging ayam lainnya, Sunarti. Biasanya, pasokan daging ayam setelah Lebaran cukup minim. Para pekerja pengepul daging ayam mudik ke kampung halaman.

“Sopir dan pekerja kan libur, mereka pulang kampung. Nah, pasokan daging ayam diantar langsung oleh pengepul sehingga harganya dinaikkan,” terang Sumarsono.

Advertisement

Sementara itu, seorang pembeli daging ayam asal Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Dewi Kusumastuti, mengaku membeli daging ayam dua kali lipat dibanding hari biasa. Biasanya, Dewi membeli daging ayam 1,5 kg pada hari biasa. Kini ia membeli daging ayam lebih dari 2,5 kg untuk persediaan selama libur Lebaran.

Apabila persediaan daging ayam habis, Dewi bakal kembali berbelanja daging ayam di pasar. “Tidak hanya anggota keluarga yang makan di rumah melainkan kerabat keluarga dan tetangga rumah. Mereka bersilaturahmi saat Lebaran dan pasti dijamu di rumah,” kata dia. ()

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif